Media Sosial Jadi Salah Satu Sebab Perubahan Cara Membaca dan Membeli Buku Orang Tiongkok

Media Sosial Jadi Salah Satu Sebab Perubahan Cara Membaca dan Membeli Buku Orang Tiongkok

Tiongkok, salah satu pasar buku terbesar di dunia sekaligus negara dengan digitalisasinya paling maju, ternyata mengalami perubahan besar dalam cara orang membaca dan membeli buku. --iStockphoto

WeRead menggunakan pendekatan interaktif untuk mendorong keterlibatan pengguna. Pengguna dapat memperoleh poin dan membuka akses e-book gratis dengan menyelesaikan tugas.

BACA JUGA: Buku 22 Ways to Self-Love yang Ditulis Reffi Dhinar Ini Bantu Perempuan Usir Minder

Seperti berbagi kutipan, memberikan komentar, atau mengikuti tantangan membaca kelompok. Sistem ini memungkinkan banyak pembaca menikmati buku secara gratis dalam jangka waktu tertentu.

Masa Depan Buku di Era Digital

Membaca dengan buku fisik saat ini menjadi jarang terlihat dengan adanya buku digital. Promosi yang diberikan saat pembelian buku juga memberikan keuntungan kepada pembaca. Namun, bagaimana dengan penulis dan penerbit?

Dengan adanya Douyin dan WeChat, mereka tidak hanya mempromosikan buku, tetapi juga mengubah membaca menjadi pengalaman sosial yang interaktif. Douyin, dengan diskon besar dan promosi influencer, membuat buku lebih mudah diakses.

BACA JUGA: Buku Ajaib Cipung, Buku Cerita Dengan Teknologi Interaktif Untuk Kurangi Ketergantungan Anak Pada Gadget

Sementara itu, WeRead memfasilitasi komunitas membaca yang erat dengan fitur sosialnya. Namun, muncul kekhawatiran tentang dampak jangka panjang pada industri buku. Diskon besar dan tren yang didorong influencer dapat menurunkan nilai buku.

Sementara harapan bahwa buku selalu murah atau gratis bisa mengancam keberlanjutan penerbitan. Isu privasi juga menjadi perhatian, seperti kasus beberapa pengguna yang menggugat WeRead atas pelanggaran data pribadi.

Walaupun dengan banyaknya kekhawatiran yang ada, interaksi antara jejaring sosial, penjualan online, dan membaca digital di Tiongkok menunjukkan potensi tren membaca sosial menjadi fenomena global.

BACA JUGA: Budaya Membaca Buku di Tiongkok

Di masa depan, dunia buku mungkin akan semakin terhubung dengan kehidupan digital dan media sosial, menjadikannya bagian dari ekosistem teknologi modern. (*)

*) Mahasiswa magang DIP 9 dari Prodi Sastra Inggris, UINSA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: