Dibunuh, lalu Dicor
ILUSTRASI Dibunuh, lalu Dicor. Seorang suami membunuh istrinya di Aceh. Jenazah korban lalu dicor untuk menghilangkan jejak.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Beranak Tujuh, Semuanya Dibunuh
Di saat Ayuni membersihkan semak, tersangka sedang mengaduk campuran semen-pasir. Adonan cor semen-pasir lantas dimasukkan ke drum.
Saat Ayuni sibuk membersihkan kebun, Edi mengambil papan kayu besar yang sudah disiapkan. Papan dihantamkan ke belakang kepala Ayuni.
Seketika Ayuni roboh ke tanah. Tapi, dia bangkit lagi, hendak kabur. Berteriak minta tolong. Saat itulah Edi menghajar Ayuni dengan beberapa hantaman papan. Sampai Ayuni pingsan.
BACA JUGA:Jalan Baru Dicor, Dilindas Mobil
BACA JUGA:Cara Pembunuh Tutupi Jejak: Korban Dicor
Dilanjut: ”Kemudian, tersangka melepas gelang perhiasan emas dari tangan korban. Juga, mengambil uang Rp 3 juta dari saku korban. Lalu, tersangka mengangkat tubuh korban, memasukkannya ke lubang drum. Kemudian, tersangka mengecornya. Terakhir, tersangka menimbun coran yang masih baru itu dengan tanah.”
Sampai di sini, jelas Edi sudah menyiapkan exit plan. Ia menggunakan drum supaya pinggiran lubang tidak longsor. Drum membentuk plengsengan. Juga, dengan cara itu, adonan semen-pasir tidak terlalu banyak. Cuma cukup untuk mengurung tubuh korban.
Terakhir, ia menimbun coran, juga bagian pinggir luar drum, dengan tanah. Sehingga rapi.
Pembunuhan itu tidak bakal terungkap jika tidak ada petani bernama Hasbullah, 51, pemilik kebun di sebelah kebun kopi milik Edi. Saat pembunuhan, Hasbullah berada tak jauh dari TKP.
Waktu itu ia hendak menuju kebunnya. Namun, kepada polisi, ia mengaku tidak melihat proses pembunuhan.
Hasbullah kepada polisi: ”Waktu itu sekitar pukul 10.00 (Rabu, 29 Januari 2025), saya mendengar suara teriakan perempuan minta tolong. Perempuan berteriak: Ampun…. ampun… Arah teriakan dari kebun milik Edi. Saya tahu terjadi cekcok suami istri. Maka, saya tidak mau ikut campur. Saya balik pulang.”
Sampai di rumah, Hasbullah gelisah, memikirkan nasib perempuan yang minta tolong di kebun. Ia tahu terjadi cekcok Edi dengan istrinya.
Kamis pagi, 30 Januari 2025, Hasbullah menghubungi tetangganya, Irwandi. Ia menceritakan teriakan minta tolong itu. Maka, Hasbullah dan Irwandi segera berjalan menuju ke kebun milik Edi.
Tiba di kebun, mereka melihat ada urukan tanah yang masih baru. Mereka sangat curiga. Kemudian, tanpa membongkar urukan tanah tersebut, mereka melapor ke kantor desa. Segera, aparat desa melapor ke polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: