Badan Pemulihan Aset Lelang Barang Rampasan Milik Benny Tjokrosaputro

Badan Pemulihan Aset lakukan lelang atas barang sitaan berupa tanah milik terpidana Benny Tjokro-Kejagung RI-
Majelis Hakim menilai bahwa Benny Tjokro telah terbukti bersalah melakukan korupsi serta tindak pidana pencucian uang (TPPU) hingga merugikan keuangan negara sebesar Rp 16,807 triliun.
Tidak hanya terseret kasus Jiwasraya Benny juga terlibat masalah hutang kepada PT Asabri Persero. Hal tersebut dikonfirmasi secara langsung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
JPU Kejagung sebelumnya menuntut Benny dengan pidana mati lantaran terbukti melakukan tindak pidana korupsi serta pencucian uang pada pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asabri 2012-2019.
Kendati demikian majelis hakim tidak setuju dengan putusan JPU Kejagung. Hal tersebut karena didasarkan oleh beberapa alasan.
Benny akhirnya lolos dari hukuman mati, akan tetapi dia diminta untuk membayar sebesar Rp 5,733 triliun untuk mengganti kerugian negara.
Apabila uang tersebut tidak bisa dibayarkan pada 1 bulan vonis inkrah, maka aset milik terdakwa akan disita dan dilelang.
Kasus ini melanggar Pasal 16, Pasal 46 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo.
Pasal 67 KUHP dan Pasal 3 juncto Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.(*)
*) Mahasiswa Magang Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: