5 Makanan Khas Jawa Timur yang Cocok untuk Kuliner Lebaran

5 Makanan Khas Jawa Timur yang Cocok untuk Kuliner Lebaran

Lima kuliner khas Lebaran di Jawa Timur yang lezat dan sarat makna mencerminkan tradisi serta kehangatan keluarga, salah satunya rujak cingur Surabaya. -Andik Tri Witanto-iStockphoto

Kunyit yang digunakan memberikan warna kuning cerah pada kuahnya serta aroma yang khas. Kelezatan soto ini semakin bertambah dengan taburan koya.

Yaitu bubuk gurih yang dibuat dari kerupuk udang dan bawang putih yang digoreng hingga kering lalu dihaluskan. Koya ini memberikan tekstur lebih kental dan rasa yang lebih gurih pada kuahnya.

Soto Lamongan menjadi salah satu sajian favorit saat Lebaran karena rasanya yang lezat, hangat, dan menyegarkan, cocok disantap setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.

BACA JUGA: 4 Kue Kering Favorit yang Selalu Hadir Saat Lebaran, Mulai Nastar hingga Semprit

BACA JUGA: Cara Membuat Ketupat Lebaran dari Beras, Lengkap dengan Tutorial Menyusun Anyaman

Selain itu, hidangan ini juga mencerminkan kehangatan dan kebersamaan keluarga yang berkumpul di momen spesial. Tidak heran jika saat Lebaran, soto Lamongan selalu hadir di meja makan sebagai menu istimewa yang mengundang selera.

5. Madumongso

Madumongso adalah camilan manis khas Madiun yang sering menjadi suguhan di meja tamu saat Lebaran. Kudapan tradisional ini memiliki cita rasa unik yang menggabungkan rasa manis, sedikit asam, dan legit dalam setiap gigitannya.
Lebaran terasa lebih manis dengan madumongso khas Madiun yang manis ini. --Pinterest

Madumongso terbuat dari tape ketan hitam yang difermentasi secara alami, lalu dimasak dengan santan, gula kelapa, dan terkadang tambahan daun pandan untuk memberikan aroma harum yang khas.

BACA JUGA: Playlist Lagu Religi Ramadan untuk Menemani Momen Kumpul Lebaran

Keunikan rasa dan bentuknya membuat madumongso sering dijadikan oleh-oleh khas Madiun serta simbol keramahan dalam menjamu tamu saat Lebaran.

Tidak hanya sebagai camilan lezat, madumongso juga memiliki makna filosofis dalam budaya Jawa. Fermentasi tape ketan hitam melambangkan proses kehidupan yang terus berkembang.

Sementara rasa manisnya mencerminkan harapan akan kebahagiaan dan keberkahan dalam kehidupan. Oleh karena itu, keberadaan madumongso di meja tamu saat Lebaran bukan sekadar pelengkap.

BACA JUGA: Bisnis Lebaran: Dari Kue Kering Hingga Busana Muslim, Mana Paling Untung?

Tetapi juga sebagai simbol doa dan harapan baik bagi keluarga serta para tamu yang datang bersilaturahmi. Mencicipi kuliner khas saat Lebaran di Jawa Timur akan memberikan pengalaman yang berkesan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: