Attachment Issues: 4 Alasan Mengapa Orang Takut Berkomitmen

HARIAN DISWAY – Dalam sebuah hubungan, tidak semua orang merasa nyaman untuk berkomitmen. Ada yang bisa dengan mudah menjalin kedekatan emosional dan merasa aman, tapi ada juga yang justru merasa cemas, ragu, bahkan menjauh ketika hubungan mulai menjadi serius.

Ketakutan terhadap komitmen ini sering kali bukan sekadar alasan klise atau keengganan untuk menetap, tetapi bisa berakar pada attachment issues, yaitu pola keterikatan emosional yang terbentuk sejak seseorang masih kecil dan terus terbawa sampai dewasa.

Apa Itu Attachment Issues?

Attachment issues atau masalah keterikatan terjadi ketika seseorang mengalami hubungan yang tidak stabil secara emosional saat masa kecil terutama dengan orang tua atau pengasuh utama.

BACA JUGA: Ini 5 Tanda Orang yang Serius di Dating App, Dijamin Anti-Ghosting!

Misalnya, anak yang dibesarkan oleh orang tua yang sering mengabaikan, tidak konsisten dalam memberi perhatian, atau terlalu keras, bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang kesulitan mempercayai orang lain.

Mereka belajar sejak dini bahwa kedekatan emosional bisa menyakitkan atau mengecewakan. Akibatnya, saat dewasa, mereka mungkin merasa cemas, bingung, atau tidak nyaman ketika harus membangun hubungan yang dekat.

Mereka bisa takut disakiti, merasa tidak layak dicintai, atau justru menarik diri karena takut kehilangan kebebasan dan kendali atas diri sendiri.

BACA JUGA: Musim Love Bombing, Yuk Waspadai Pasangan Kalian!

Attachment issues ini tidak hanya berdampak pada hubungan romantis, tapi juga pada cara seseorang berinteraksi dengan teman, keluarga, dan lingkungan sekitar. Ketika tidak disadari atau tidak ditangani, masalah ini bisa mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Termasuk rasa percaya diri dan kepuasan emosional. Secara umum, Ada empat jenis pola keterikatan utama yang biasanya terbentuk sejak kecil dan terbawa ke dalam hubungan dewasa:

1. Secure Attachment (Keterikatan Aman)

Orang dengan pola ini merasa nyaman dengan kedekatan emosional. Mereka bisa membangun hubungan yang sehat, terbuka dalam komunikasi, serta tidak takut kehilangan atau ditinggalkan. Mereka juga mampu menjaga batas yang sehat antara kedekatan dan kemandirian.

BACA JUGA: Riset Usia 20-an, Periode Terpenting Dalam Hidup

Sumber: