Wagub Emil Dardak Ungkap Dampak Kebijakan Tarif Impor Trump ke Industri di Jatim

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak-Humas Pemprov Jatim-
BACA JUGA:Saham Otomotif Drop akibat Trump Kenakan Tarif 25 Persen untuk Kendaraan Impor
Menurutnya, Indonesia akan menghadapi kesulitan dalam memperoleh pasokan gandum. Sebab, selama ini Indonesia bergantung pada impor gandum dari Amerika. Opsi lainnya bisa impor dari Ukraina. Namun, kondisi perang antara Ukraina dan Rusia telah memperparah ketidakstabilan pasokan komoditas tersebut.
Di sisi lain, Ia juga menyadari ada banyak tantangan dalam mencari alternatif sumber impor. Misalnya saja kedelai yang selalu diimpor dari Amerika Serikat. Sebenarnya, kata Emil, kawasan Amerika Latin memiliki potensi untuk menjadi pemasok alternatif kedelai.
Karena itu, perlu dilakukan diversifikasi sumber impor guna mengurangi ketergantungan pada satu negara. Tentu, tujuannya untuk mengamankan pasokan bahan baku utama untuk produk pangan seperti tempe dan tahu.
Dengan demikian, perlu ada kerja sama baru guna menjamin stabilitas pasokan kedelai dan gandum bagi industri pangan dalam negeri.
”Nah, ini adalah contoh-contoh bagaimana kemudian kita tidak bisa duduk tenang. Karena dunia terus bergejolak,” tutur Emil.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Anjlok Jadi Rp 16.846 Per USD, Mendekati Rekor Krisis 1998
BACA JUGA:Trump Terapkan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen, Perang Dagang Dimulai?
Anda sudah tahu, Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32 persen. Tarif terbaru tersebut merupakan tarif timbal balik atau resiprokal, karena Indonesia juga mengenakan tarif terhadap produk-produk asal Negeri Paman Sam yang masuk ke tanah air.
Kebijakan tarif Trump itu akan diberlakukan secara bertahap. Tahap pertama berupa tarif dasar 10 persen untuk semua negara telah efektif pada Sabtu, 5 April 2025. Kemudian, tarif khusus untuk sejumlah negara akan mulai diterapkan pada Rabu, 9 April 2025 besok.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: