Alasan Healing Menjadi Pilihan Gaya Hidup Anak Muda Saat Ini

Healing bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi anak muda namun terkadang menjebak jika terlalu nyaman. -Second Chances-Pinterest
HARIAN DISWAY - Pada masa sekarang, ketika tekanan hidup terasa datang dari berbagai arah secara bersamaan, banyak anak muda lebih memilih menghabiskan waktu untuk healing. Sebagai bentuk penyembuhan diri.
Healing merupakan istilah yang dulu merujuk pada proses penyembuhan luka batin. Tapi kini telah bergeser maknanya menjadi sesuatu yang lebih luas.
Healing bisa berarti liburan ke tempat sepi, berjalan-jalan tanpa tujuan, menghabiskan waktu sendiri di rumah, atau sekadar mematikan ponsel dan menjauhkan diri dari keramaian.
BACA JUGA:Intip Rekomendasi Tempat Healing Gratis di Surabaya, Bisa Duduk Santai Sembari Menikmati Suasana
Menariknya, banyak anak muda merasa bahwa healing jauh lebih penting daripada bekerja keras tanpa henti. Tapi ada pula sebagian orang yang tak setuju dengan hal itu.
Ada yang melihatnya sebagai bentuk kemunduran. Seolah-olah anak muda masa kini tidak tahan banting sehingga dianggap lemah.
Ada pula yang menilainya sebagai tren semu. Hanya muncul karena pengaruh media sosial dan gaya hidup selebritas.
BACA JUGA:Membuat Pot dan Vas Tembikar, Alternatif Healing Buat yang Sering Overthinking
Anak muda saat ini tumbuh dalam lingkungan yang menuntut mereka untuk serba bisa, cepat, dan selalu terlihat berhasil.
Mereka harus pintar, kreatif, komunikatif, dan pada saat yang sama harus menjaga citra diri di hadapan publik. Sehingga banyak dari mereka yang merasa lelah karena berusaha memenuhi harapan yang tidak realistis.
Setiap hari, media sosial menampilkan kehidupan orang lain yang tampak sempurna di mata kita. Seseorang terlihat sudah menikah di usia muda dan bahagia. Ada yang baru saja membeli rumah. Ada juga yang sukses membangun bisnis dari nol. Meski dimulai dari usia yang bisa terbilang muda.
BACA JUGA:Dude Cowling dan Keputusannya Membuang Gawai Demi Kesehatan Mental dan Lingkungan
Terkadang apa yang terlihat di sosial media tidak sesuai dengan realita karena tiap orang punya kehidupan masing-masing. -Nerdynaut-Pinterest
Semua tampak mudah dan menyenangkan. Padahal di balik layar, setiap orang juga berjuang dengan masalahnya masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: