Alasan Healing Menjadi Pilihan Gaya Hidup Anak Muda Saat Ini

Alasan Healing Menjadi Pilihan Gaya Hidup Anak Muda Saat Ini

Healing bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi anak muda namun terkadang menjebak jika terlalu nyaman. -Second Chances-Pinterest

Namun, karena yang terlihat hanya pencapaian, banyak anak muda akhirnya merasa tertinggal. Perasaan tertekan itulah yang mendorong mereka untuk mundur sejenak. Mencari ruang bernapas.

Di sisi lain, cara pandang terhadap kerja keras juga mengalami pergeseran. Dulu, kerja keras sering diartikan sebagai bekerja tanpa henti, pulang larut malam, bahkan rela mengorbankan kesehatan dan kehidupan pribadi demi karier.

BACA JUGA:Setiap Orang Punya Cara Sendiri dalam Self-Healing

Kini, anak muda tidak lagi melihat hal itu sebagai sesuatu yang patut dibanggakan. Mereka mulai menyadari bahwa bekerja keras bukan berarti bekerja terus-menerus tanpa henti. Melainkan bisa berarti bekerja dengan fokus, efisien, dan tetap menjaga keseimbangan hidup.

Maka, healing bukanlah lawan dari kerja keras. Melainkan bagian dari proses agar bisa tetap bekerja dengan kepala yang jernih.

BACA JUGA:8 Cara Work Life Balance di Era Hybrid, Tetap Produktif Tanpa Burnout

Fenomena itu juga berkaitan erat dengan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Terutama bagi anak muda.

Anak muda masa kini mulai berani berbicara mengenai apa yang sedang mereka rasakan. Kemudian mengambil tindakan ketika merasa tertekan.

Tidak semua praktik healing dilakukan dengan cara yang tepat. Ada yang justru menjadikannya sebagai alasan untuk lari dari tanggung jawab atau menunda keputusan penting.

BACA JUGA:First Impression: Our Beloved Summer, Cocok Buat Healing di Awal Pekan

Namun secara umum, healing bukanlah simbol kelemahan. Melainkan tanda bahwa anak muda mulai berani mendengarkan tubuh dan pikirannya sendiri.

Mereka tidak ingin hanya hidup untuk bekerja. Tetapi juga ingin menikmati hidup tanpa harus menunggu hari tua.

Pada akhirnya, pilihan untuk healing menunjukkan bahwa anak muda ingin hidup dengan cara yang lebih sadar. Lebih seimbang. Juga lebih jujur terhadap kebutuhan dirinya sendiri. (*) 

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: