Trump Marah Harvard Tak Penuhi Keinginannya, Ancam Cabut Hibah dan Status Bebas Pajak

Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif impor baru terhadap sejumlah produk asal Indonesia hingga 47 persen, termasuk tekstil dan garmen. --Win McNamee / Getty Images / AFP
HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menjadi sorotan setelah melontarkan kritik keras terhadap Universitas Harvard.
Dalam pernyataan terbarunya di platform Truth Social, Trump menyebut Harvard sebagai “lelucon” dan menuntut agar pemerintah mencabut seluruh dana federal serta status bebas pajak universitas ternama tersebut.
Trump meluapkan kemarahannya setelah Harvard menolak tunduk pada permintaan pemerintah untuk menerima pengawasan politik eksternal.
BACA JUGA:5 Kampus Ternama yang Unjuk Kepintaran di University War, dari SNU Sampai Harvard!
Pejalan kaki berjalan melewati Harvard Yard di Universitas Harvard pada tanggal 15 April 2025. Trump mengumumkan bahwa mereka akan memblokir Universitas Harvard untuk menerima dana hibah federal senilai 2,2 miliar USD dan kontrak senilai 60 juta USD.--Scott Eisen / Getty Images / AFP
Ia menilai bahwa universitas yang selama ini dikenal sebagai pusat pendidikan dan penelitian kelas dunia itu sudah tidak layak lagi disebut sebagai institusi pendidikan bergengsi.
Pada Senin, 14 April 2025, pemerintah secara resmi mengumumkan pembekuan dana hibah sebesar 2,2 miliar dolar AS serta kontrak jangka panjang senilai 60 juta dolar AS yang selama ini diberikan kepada Harvard.
Dana yang dibekukan untuk Harvard berasal dari kontrak pemerintah untuk program riset unggulan kampus tersebut. Sebagian besar di bidang medis.
Laboratorium Harvard telah memainkan peran penting dalam pengembangan obat dan perawatan baru.
BACA JUGA:Trump Cabut Visa Pelajar Asing, Komisi I DPR RI: Harus Ada Dasar yang Jelas
Selain itu, Trump juga mendorong agar Badan Pajak AS (IRS) mencabut status bebas pajak Harvard sebagai lembaga pendidikan nirlaba.
Media AS seperti CNN dan The Washington Post melaporkan bahwa IRS mulai merancang langkah-langkah untuk menindaklanjuti permintaan Trump tersebut.
Namun, Gedung Putih, melalui Wakil Sekretaris Pers Harrison Fields, menegaskan bahwa penyelidikan yang dilakukan IRS bersifat independen dan tidak terhubung langsung dengan pernyataan presiden sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).
BACA JUGA:Trump Teken Perintah Eksekutif untuk Bubarkan Departemen Pendidikan AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: