Alasan Anak Muda Masa Kini Gemar Beraktivitas di Ruang Terbuka

Banyak anak muda kini merasa lebih senang menghabiskan waktu di ruang terbuka sebagai bentuk kebahagiaan. -Adventures in the US-Pinterest
HARIAN DISWAY - Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas di luar ruangan menjadi tren di kalangan anak muda. Dari mendaki gunung hingga berkemah, generasi muda terlihat lebih tertarik menikmati waktu di alam terbuka.
Fenomena itu mencerminkan perubahan cara pandang terhadap hidup. Di tengah derasnya arus digital, ruang terbuka hadir sebagai tempat pelarian sederhana namun menyegarkan.
Banyak anak muda merasa lelah dengan rutinitas online yang tanpa jeda. Mereka mulai mencari keseimbangan lewat kegiatan yang tidak melibatkan layar.
BACA JUGA:Jambore Seni Lereng Gunung, Gerakan Seni Selaras dan Harmoni dengan Alam
Berada di alam memberi sensasi tenang, lepas dari notifikasi, dan mereka akan merasa lebih bebas dari segala tekanan yang menghampiri dalam pekerjaan sehari-hari.
Banyak yang menyebut bahwa kegiatan itu akan membantu mereka menjaga kesehatan mental. Sebab, suasana alami dipercaya mampu meredakan stres, menenangkan pikiran, serta memperbaiki suasana hati seseorang.
Dalam dunia yang bergerak cepat, keberadaan alam menjadi semacam terapi yang dapat diakses dengan biaya yang relatif terjangkau.
BACA JUGA:Jambore Seni Lereng Gunung 2025, Menyemai Kesadaran Alam Lewat Festival Budaya
Selain itu, aktivitas luar ruangan juga sering kali memberikan ruang untuk pencapaian pribadi yang bersifat non-kompetitif.
Mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas laur ruangan yang paling diminati oleh anak muda. -Climb Mount Kilimanjaro-Pinterest
Mendaki bukit atau menyusuri jalur alam bukan hanya sekadar olahraga. Tapi juga pengalaman yang mendekatkan seseorang pada rasa puas dan bangga terhadap diri sendiri. Hal itu relevan dengan kebutuhan generasi muda.
Tren itu juga dipengaruhi oleh perubahan nilai dan aspirasi hidup. Banyak anak muda saat ini lebih menghargai pengalaman daripada kepemilikan materi.
BACA JUGA:Kopi Bantaeng: Warisan Rasa dan Sejarah dari Lereng Gunung Lompobattang
Aktivitas seperti camping, travelling ringan, atau eksplorasi tempat tersembunyi memberi mereka cerita dan kenangan yang sulit ditukar dengan benda. '
Foto-foto pemandangan alam, aktivitas hiking, atau piknik estetik yang tersebar luas mendorong banyak orang untuk mencoba hal serupa.
Namun, yang menarik adalah sebagian besar dari mereka akhirnya benar-benar menikmati aktivitasnya. Bukan hanya demi unggahan semata.
BACA JUGA:Tip Mendaki Gunung Ala Film Petaka Gunung Gede
Kebutuhan akan ruang terbuka juga dipicu oleh keterbatasan ruang di kota-kota besar. Hidup di apartemen sempit atau lingkungan yang padat membuat alam menjadi sesuatu yang dirindukan.
Maka ketika ada kesempatan untuk mengunjungi gunung, hutan, atau pantai, banyak anak muda melakukannya dengan antusias dan penuh semangat.
Ruang terbuka juga mempertemukan mereka dengan komunitas baru yang memiliki minat serupa. Itu menciptakan rasa kebersamaan yang alami dan tidak dipaksakan.
BACA JUGA:Pro Kontra Penutupan Permanen Gunung Marapi
Berbeda dari interaksi digital yang kadang terasa hampa. Bertemu orang baru sambil melakukan aktivitas fisik membuat hubungan terasa lebih nyata dan menyenangkan.
Beraktivitas di alam terbuka bukan hanya sekadar hobi, namun juga memberi kesadaran akan menjaga lingkungan. -Lord Baltimore Uniform-Pinterest
Selain aspek psikologis dan sosial, ada pula kesadaran lingkungan yang ikut tumbuh di kalangan anak muda. Mereka tidak sekadar menikmati alam. Tetapi juga belajar menjaganya agar alam tidak rusak karena ulah manusia.
Mengikuti kegiatan bersih-bersih pantai atau membawa pulang sampah sendiri saat mendaki. Itu contoh kecil bagaimana aktivitas luar bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab seseorang. Rasa itu dapat berkembang secara perlahan.
BACA JUGA:Mau Solo Travelling yang Aman dan Nyaman? Lakukan Kiat Ini!
Kegemaran anak muda terhadap kegiatan luar ruangan juga menunjukkan bahwa tidak semua hal harus serba cepat dan instan.
Dalam mendaki atau berkemah, mereka belajar bersabar, menyusun strategi, dan menghargai proses. Nilai-nilai itu perlahan memengaruhi cara mereka menghadapi hidup sehari-hari yang penuh tantangan.
Ruang terbuka bukan hanya sekadar tempat. Tapi juga sebagai pengalaman yang memperkaya perspektif dan memperkuat hubungan antara manusia, alam, dan dirinya sendiri.
BACA JUGA:Memilih Pakaian Travelling saat Musim Dingin Jangan Cuma Fungsional tapi Harus Gaya
Tak heran jika banyak anak muda memilihnya sebagai bentuk istirahat. Sekaligus perayaan atas hidup yang selama ini telah dijalani. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: