Laporan dari Makkah (8): Kuota Safari Wukuf Ditambah, Mudahkan Lansia dan Difabel

Para jamaah lansia dan difabel mendapat fasilitas kursi roda selama beribadah di Tanah Suci.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-
Anda sudah tahu, jumlah jamaah haji lansia daniabel tahun ini mencapai 47.384 orang. Skema safari wukuf pun menjadi solusi nyata bagi mereka.
BACA JUGA:Satu Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal karena Derita Hipertensi, Dimakamkan di Madinah
Tahun ini, jumlah peserta safari wukuf yang ditargetkan naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. "Kami ditargetkan melayani 500 orang, tahun lalu hanya 360," ujar Kabid Layanan Lansia, Disabilitas, dan PKP2JH Suviyanto di Daerah Kerja Makkah.
Safari wukuf adalah skema yang memungkinkan jamaah lansia dan difabel untuk tetap menjalani prosesi wukuf di Arafah secara syar’i. Yakni dengan durasi yang singkat dan perlakuan khusus. Mereka tidak perlu bermalam di tenda seperti jamaah lainnya, tetapi hanya berada sebentar di Arafah lalu kembali ke hotel.
Menurut Suviyanto, pendataan awal dilakukan melalui sektor dan ketua kloter, dengan persebaran peserta di sepuluh sektor. Minimal 50 orang per sektor.
BACA JUGA:ISPA Hingga Pneumonia Serang Jamaah Haji Indonesia, 1.100 Kasus Muncul, 22 Dirawat di RS Arab Saudi
“Kami bentuk Satgas berisi 100 orang, dengan rasio pendamping 1:5,” jelasnya. Para peserta safari wukuf ini diberangkatkan pada 7–13 Dzulhijjah secara bergelombang.
Sebelum keberangkatan ke Arafah, jamaah ditempatkan lebih dulu di hotel transit. Mulai pukul 11.00 sampai 15.00 mereka diberangkatkan. Setelah wukuf singkat, mereka langsung kembali ke hotel. Untuk rangkaian ibadah selanjutnya akan dibadalkan.
BACA JUGA:Ulama dan Dokter Imbau Masyarakat Hentikan Stigma Jamaah Haji yang Alami Gangguan Kesehatan
Layanan yang diberikan juga menyeluruh, mulai dari makan hingga pendampingan ibadah. Pascamasyair, satgas tetap memenuhi kebutuhan jamaah sampai tanggal 13 Dzulhijjah. “Setelah itu, mereka kami kembalikan ke kloter masing-masing," kata Suviyanto.
Adapun kriteria peserta safari wukuf mencakup lansia dengan disabilitas yang tidak mampu berjalan karena sakit, mereka yang memiliki komorbid seperti jantung, stroke, hipertensi, jamaah yang baru pulih dari perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga jamaah berisiko tinggi (risti). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: