Cara Menjalankan Gentle Parenting di Era Modern yang Penuh Tantangan

Gentle parenting adalah cara mengasuh anak dengan penuh empati namun tidak mudah diterapkan dalam kehidupan sehari hari. -Freepik-Pinterest
HARIAN DISWAY - Gentle parenting belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan orang tua muda, terutama yang ingin menjauh dari pola asuh otoriter.
Konsep ini menekankan pada empati, menghargai emosi anak, serta membangun kedekatan yang sehat tanpa ancaman atau hukuman terhadap anak. Namun, di balik pendekatannya yang lembut, penerapan gentle parenting tidak selalu berjalan mulus dalam keseharian.
Konsep gentle parenting sejatinya bukan sekadar tren, melainkan hasil dari perkembangan ilmu psikologi anak yang semakin menekankan pentingnya rasa aman dalam proses tumbuh kembang.
BACA JUGA: Mengenal Perbedaan VOC Parenting vs Positive Parenting
Anak yang dibesarkan dengan pendekatan penuh empati diyakini akan tumbuh lebih percaya diri, mandiri, dan memiliki hubungan sosial yang sehat.
Hal ini bertolak belakang dengan cara lama yang kerap menekankan disiplin dengan hukuman fisik atau verbal sehingga akan menciptakan karakter yang cukup keras pada anak.
Meski terdengar mudah, banyak orang tua merasa gentle parenting sulit diterapkan secara konsisten. Tantangan terbesar justru datang dari dalam diri, saat orang tua harus menahan emosi dan memilih pendekatan tenang di tengah tekanan.
BACA JUGA: Gaya Parenting Donna Agnesia
Dalam situasi tertentu refleks lama seperti membentak anak sering kali muncul tanpa sadar. Tak hanya soal emosi, lingkungan sekitar juga kerap menjadi pengaruh besar.
Banyak keluarga besar yang masih menganut pola pengasuhan lama dan memandang gentle parenting sebagai cara yang terlalu memanjakan anak.
Ketika orang tua mencoba menghindari hukuman dan memilih berdialog dengan anak, mereka dianggap tidak tegas dan membiarkan anak bertindak sesuka hati.
BACA JUGA: Tantangan dan Strategi Parenting Era Digital
Tekanan sosial semacam ini tak jarang membuat orang tua ragu dan merasa gagal sehingga gentle parenting akan dianggap tidak efektif untuk mendidik anak.
Gentle parenting bukan berarti membebaskan anak tanpa aturan tapi tetap menetapkan batas dengan cara yang menghormati perasaan mereka. -aiim choiches-Pinterest
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: