Eri Cahyadi Pastikan Surabaya Aman setelah Berdialog dengan Ormas Madura

Eri Cahyadi Pastikan Surabaya Aman setelah Berdialog dengan Ormas Madura

Tokoh Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) berfoto bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai pertemuan di rumah dinas, Jumat malam, 13 Juni 2025.--

HARIAN DISWAY – Rencana aksi yang digelar di Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) yang akan digelar minggu depan, dipastikan batal. Ini setelah sejumlah tokoh FSMI menggelar audiensi dengan Wali Kota Surabaya di rumah dinasnya, Jumat malam, 13 Juni 2025.

Eri Cahyadi memastikan, Surabaya tetap aman dan nyaman setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan dialog dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang sempat akan melakukan demo terkait jukir liar di Surabaya.

 “InsyaAllah teman-teman, apakah ada itu (demo ormas soal jukir liar), InsyaAllah tidak ada. Karena apa? Karena ini kita sudah terangkan, ini loh yang terjadi,” katanya kepada awak media di Balai Kota Surabaya, Sabtu, 14 Juni 2025.

Eri menambahkan bahwa kesalahpahaman kerap kali muncul ketika masyarakat belum paham soal informasi yang diterima. “Saya bilang, InsyaAllah tidak ada (demo) karena ketika kami jelaskan, ketika tahu artinya seperti ini, baru ‘oh begini toh’. Karena kalau orang tidak mengerti kan, akhire ono (akhirnya ada) fitnah A, fitnah B, fitnah C. Tapi ketika dijelaskan gamblang ya berarti yowes (ya sudah) bener. Makannya kami jalan bersama,” bebernya.

BACA JUGA:Jelang Demo Lima Hari, FSMI Bertemu Eri

BACA JUGA:Eri Cahyadi Tertibkan Jukir Liar di Toko Modern, Ini Skema Baru Pajak Parkir di Surabaya

Pihaknya menegaskan komitmen Pemkot Surabaya untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan di Surabaya, khususnya dalam hal parkir. “Kalau kita ingin menjaga Surabaya, kalau kita ingin menjaga petugas parkir, maka satu, jangan menarik parkir di atas karcis yang sudah ditentukan. Kedua, jangan menarik uang tanpa karcis. Wes beres toh? (sudah beres kan?) Warga Suroboyo kan penginine ngunu tok toh? (inginnya hanya begitu kan?) Aman, nyaman,” jelasnya.

Ketika masih ada yang melanggar aturan, Eri menegaskan bahwa oknum yang bertindak yang harus dilawan. Sehingga tidak ada lagi yang membuat warga Surabaya resah. “Jaga Surabaya, harus aman, harus nyaman, harus berubah Surabaya,” bebernya.

Pihaknya meyakini, warga Surabaya, termasuk seluruh Ormas dari berbagai suku yang sedang berada di Surabaya, memiliki semangat untuk menjaga Kota Surabaya.  “InsyaAllah, semua orang Surabaya itu luar biasa. Semua Ormas-nya luar biasa. Semua Suku Batak-nya luar biasa. Semua Suku Madura-nya luar biasa. Semua Suku Jawa-nya, Surabaya ini luar biasa, Suku Ambonnya, semua suku luar biasa,” pungkansya.

Baihaqi Akbar, ketua Aliansi Madura Indonesia (AMI) juga menegaskan pihaknya mendukung penuh kebijakan Pemkot Surabaya. AMI yang bergabung dalam FSMI ini hanya menyoroti konten-konten yang beredar di media sosial yang mengarah ke masalah kesukuan. 

BACA JUGA:Jukir di Sunan Ampel Patok Tarif Rp 20.000, Dishub Surabaya Tindak Tegas

BACA JUGA:Temukan Jukir Resmi Tarik Tarif Berlebih, Dishub Surabaya Sita KTP dan KTA

“Kami sendiri juga menolak adanya premanisme atau jukir liar. Silahkan pemkot melakukan penertiban atau pembinaan. Kami hanya menyoroti konten-konten yang mengarah ke kesukuan,” terang Baihaqi.

Kepadanya, Eri menjanjikan akan lebih berhati-hati untuk menyeleksi konten yang akan diunggah di media sosial. Termasuk masukan terhadap konten-konten Wakil Wali Kota Armuji juga akan disampaikan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: