Politik Merangkul ala Prabowo, PDIP Gabung Rezim Tinggal Tunggu Waktu

Politik Merangkul ala Prabowo, PDIP Gabung Rezim Tinggal Tunggu Waktu

Senyum lega Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat dibebaskan dari Rutan KPK di Jakarta, Jumat malam, 1 Agustus 2025. -Raka Denny/Harian Disway-

HARIAN DISWAY - Presiden Prabowo Subianto tampaknya tak mau suhu politik di dalam negeri makin memanas. Kompetisi partai politik memang sebaiknya tak perlu diperpanjang. Cukup di gelanggang pemilihan Presiden saja.

Akhirnya, Prabowo mengambil keputusan yang mengejutkan. Yakni memberi abolisi untuk eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dan amnesti untuk Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

BACA JUGA:Bebas Dari Rutan KPK, Hasto Pulang

Tom Lembong pun bisa kembali menghirup udara bebas setelah keluar dari penjara di Cipinang, tadi malam. Tepat setelah Keputusan Presiden (Keppres) abolisi diterbitkan. Tim kuasa hukum Tom Lembong memroses pembebasan kliennya itu sejak Jumat sore, 1 Agustus 2025. 

Padahal, persis dua pekan lalu, Tom Lembong terpukul saat dijatuhi vonis hukuman penjara 4,5 tahun oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 18 Juli 2025.

Begitu pula dengan Hasto Kristiyanto. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas sudah menyerahkan Keppres amnestinya kepada KPK tadi malam. Tentu, pembebasan Hasto dari Rutan KPK sudah bisa langsung diproses.

BACA JUGA:KPK : Hasto Tetap Bersalah, Meski Bebas Dari Tahanan

Anda sudah tahu, betapa gencar publik mengaitkan kasus Tom Lembong dan Hasto dengan politik. Obrolan publik pun makin liar, termasuk di media sosial.

Apalagi, sejak terseret kasus, Hasto makin berani blak-blakan. Ia, berikut juga segelintir elite PDI Perjuangan, tak segan menuding Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai dalang kasus tersebut.

Termasuk juga dengan kasus yang menjerat Tom Lembong. Banyak yang mengaitkannya dengan politisasi. Yakni buntut kerasnya kritik Tom Lembong terhadap kekuasaan saat menjadi juru bicara pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

BACA JUGA:Eks Penyidik KPK: Amnesti untuk Hasto adalah Penyelundupan Konstitusi

Benang ruwet itulah yang seolah ingin diurai Prabowo. Tak ingin lagi rakyat terbelah. Komitmen terhadap konsolidasi politik itu memang kerap digaungkan Prabowo sejak masa kampanye pilpres lalu. 

“Ya. Prabowo memang konsisten dengan komunikasi politik yang merangkul. Prabowo menerapkan prinsip: satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit. Zero enemy,” ungkap Pakar Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Verdy Firmantoro saat dihubungi Harian Disway tadi malam.

BACA JUGA:Ambil Langkah Persatuan, Prabowo Beri Abolisi Terhadap Tom Lembong dan Amnesti kepada Hasto Kristiyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: