Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Kemerdakaan Indonesia dengan Gandeng 17 Partner dan Pegiat Seni Surabaya

Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Kemerdakaan Indonesia dengan Gandeng 17 Partner dan Pegiat Seni Surabaya

Budhi Sanjaya, General Manager Ascott Waterplace Surabaya menuturkan bahwa hal ini adalah bagian dari komitmen Ascott Waterplace Surabaya dalam berkontribusi pada perkembangan UMKM. -Christian Mazmur-Harian Disway

Diselenggarakan di Ascott Meeting Room, Artalkshow menghadirkan Danny Hartanto Kristiawan sebagai Art Director Orasis Art Space, Patricia Thebez seniman lukis, dan Mila Wijaya sebagai CEO Saat Senggang.

Danny, mengatakan bahwa Orasis Art Space hadir bukan sebagai tempat untuk mengkomersialisasi seni, namun medium untuk menembus batas ruang dan waktu bagi siapapun yang ingin menikmati perkembangan seni.

BACA JUGA: Dukung Sustainability, Ascott East Java Tanam Seribu Pohon Mangrove di Pesisir Wonorejo

“Orasis Art Space hadir untuk menghapus batas-batasan yang mengekang terciptanya seni yang berkembang.  Ia adalah wadah yang mempertemukan segala bentuk semangat dalam berkesenian dengan setara dan jujur. Kita tidak hanya berbicara tentang sebuah cerita yang ingin kami sampaikan untuk siapapun yang hadir, namun keotentikan yang melekat sehingga harapannya dapat sampai ke setiap tamu kami”. Tutur Danny.

 

Sementara Patricia Thebez, mengaku seni adalah titik balik setelah mengalami pergulatan dalam kesehatan mental. 

“Seni bagi saya adalah titik balik bahwa ternyata ini jalan saya dalam menemukan ketenangan dan arti menjalani hidup, saya membagikan emosi dan perasaan saya dalam seni dan ternyata itu bisa juga dirasakan oleh banyak orang lain, dan saya ingin terus menjadi bagian dari cerita yang menginspirasi, khususnya bagi yang berjuang dalam kesehatan mental.” Ujar Patricia. 


Sementara Patricia Thebez, mengaku seni adalah titik balik setelah mengalami pergulatan dalam kesehatan mental. -Christian Mazmur-Harian Disway

BACA JUGA: Ascott Jakarta Rayakan International Housekeeping Week dan World Clean Up Day dengan Berbagai Agenda

Disisi lain Saat Senggang, dengan membawa nilai handmade crochet, Mila Wijaya menuturkan crochet bukan hanya soal warna, itu soal ketekunan, karena satu tasnya perlu waktu enam belas jam non-stop saat dikerjakan. 

“Saat senggang tidak hanya soal produk yang tampak cantik tapi juga ketekunan, bagaimana memberi makna bagi setiap Perempuan untuk tumbuh menjadi bagian keluarga dan sosial” tutur Mila. 

Pada kesempatan yang sama Ascott Waterplace Surabaya juga menghadirkan Pasar Minggu yang diisi oleh tenan-tenan kerajinan seni dan kudapan.

BACA JUGA: Menggugah Esensi Kemerdekaan Tanah Adat

Tenan-tenan yang terlibat antara lain Batik Yagasu, Batik ini menggunakan pewarna alami dari kayu-kayu alam untuk mewarnai batik mereka, misalnya kayu Mahoni untuk memberikan warna coklat yang khas.

Batik Yagasu memberikan kesan warna yang tenang dan tidak mencolok, menjadikan Batik nya terkesan lebih lembut dan berkarakter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: