Angka Kematian Jamaah Tinggi, BP Haji Gagas ‘Manasik Kesehatan’

BP Haji wacanakan 'manasik kesehatan' bagi para calon jamaah haji.--kemenag.go.id
HARIAN DISWAY — Badan Penyelenggara (BP) Haji menggagas program ‘manasik kesehatan’ bagi calon jamaah haji Indonesia.
Program ini diharapkan bisa menekan angka kematian jamaah asal RI yang dinilai tinggi dibandingkan negara lain.
Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan manasik kesehatan akan mendampingi calon jamaah sejak setahun sebelum keberangkatan.
BACA JUGA:Mens Rea dan Keadilan: Menelisik Niat di Balik Kasus Kuota Tambahan Haji 2024
BACA JUGA:BP Haji Diwacanakan Jadi Kementerian Haji, Revisi UU Haji Ditarget Rampung Pekan Depan
Dengan begitu, kondisi kesehatan bisa dipantau lebih awal dan risiko memburuk saat ibadah haji bisa ditekan.
“Manasik kesehatan ini tujuannya agar jamaah yang sudah terdaftar didampingi sejak satu tahun sebelum keberangkatan,” kata Dahnil keepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 23 Agustus 2025.
BP Haji juga mengusulkan adanya otoritas tunggal yang mengendalikan manajemen kesehatan jamaah. Perhimpunan Dokter Haji Indonesia (Perdokhi) rencananya dilibatkan untuk menyusun kurikulum program tersebut.
Menurut Dahnil, kesehatan jamaah asal Indonesia kerap menjadi sorotan Pemerintah Arab Saudi. Bahkan, ketika ada masalah, pihak yang disalahkan bukan Kementerian Kesehatan, melainkan BP Haji.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Kuota Haji: KPK Segera Panggil Lagi Gus Yaqut untuk Klarifikasi
BACA JUGA:KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Rumah Gus Yaqut Digeledah
“Yang selalu jadi masalah, yang selalu diprotes Pemerintah Arab Saudi salah satunya adalah tingkat kesehatan,” ujarnya.
Program ini juga akan memberi perhatian khusus kepada jamaah dengan penyakit bawaan (komorbid), agar bisa mendapat perawatan sejak sebelum keberangkatan.
“Tingkat kematian jamaah haji kita tinggi sekali, persentasenya pun tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain,” tambah Dahnil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: