Kuasa Hukum Roy Suryo Dkk Kritik Video Rektor UGM Benarkan Ijazah Jokowi: Seharusnya Tunjukkan Bukti Resmi!

Pernyataan Rektor UGM terkai Ijazah Joko Widodo pada Jumat, 22 Agustus 2025.--
Keempat, ia meminta UGM menunjukkan bukti dokumen secara resmi. Menurutnya, bukti seharusnya disajikan melalui berita acara pemeriksaan (BAP), bukan sekadar rilis publik.
BACA JUGA:Bahlil Minta Publik Hentikan Isu Ijazah Jokowi: Sudah Terbukti Asli
Ia menambahkan, keterbukaan dokumen menjadi kunci agar publik dapat membandingkan klaim yang disampaikan. Tanpa bukti, masyarakat sulit menilai keabsahan dokumen.
Selain itu, kuasa hukum Roy Suryo juga menyoroti tanggung jawab UGM atas penggunaan ijazah oleh alumni.
BACA JUGA:Barang Bukti Hanya di Layar, Dokter Tifa Kritik Cara Bareskrim Tampilkan Ijazah Jokowi
“Pernyataan ini bisa dibenarkan, tetapi dalam kasus saudara Joko Widodo, UGM tidak bisa lepas tangan karena saat mencalonkan sebagai capres seluruh dokumen itu diberi verifikasi,” katanya.
Khozinudun menegaskan, lembaga pendidikan tinggi memiliki peran dalam memastikan dokumen digunakan secara sah. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas institusi.
BACA JUGA:Bareskrim Polri Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Penyelidikan Dihentikan
Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia sebelumnya telah menyampaikan pernyataan resmi menegaskan status Jokowi sebagai alumni.
“UGM sudah menyatakan beberapa kali secara tegas bahwa Joko Widodo adalah alumni Universitas Gadjah Mada,” ujarnya dalam video di kanal YouTube resmi UGM pada Jum’at 22 Agustus 2025.
BACA JUGA:Bareskrim Polri Tegaskan Ijazah Jokowi Asli Melalui Uji Forensik
Namun, pernyataan tersebut tetap dipersoalkan kubu Roy Suryo. Khozinudun menilai, publik berhak mengetahui data keabsahan ijazah secara terbuka.
“Jangan mengikuti Jokowi yang hanya akan menunjukkan ijazahnya ke pengadilan. Segera tunjukkan hari ini, dan Jokowi pun bisa mengambil langkah yang sama,” ujarnya.
BACA JUGA:Polemik Ijazah Jokowi, Roy Suryo Dicecar 24 Pertanyaan Oleh Polisi
Menurutnya, menyembunyikan dokumen yang sah hanya memperpanjang perseteruan dan menimbulkan spekulasi. Ia menegaskan, institusi pendidikan harus bersikap transparan dan bertanggung jawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kompas.com