Fenomena Unik Penemuan Potongan Tubuh Hasil Mutilasi: Ayam Berkokok Pukul 20.00 WIB

ILUSTRASI Fenomena Unik Penemuan Potongan Tubuh Hasil Mutilasi: Ayam Berkokok Pukul 20.00 WIB.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Ditemukan 65 Potongan Mutilasi di Mojokerto: Dicacah di Lidah Wetan, Surabaya
BACA JUGA:Pembunuhan dan Mutilasi Itu Terkuak dari Cincin Bermata Love
Sulis: ”Saya dekati. Itu gumpalan daging. Ada rambutnya, pendek. Ada empat potong berdekatan di situ. Kecil, kira-kira setengah genggaman. Setelah tamat mengamati, saya tinggalkan. Saya pikir itu potongan daging hewan yang dimangsa hewan buas.”
Ia melanjutkan perjalanan, mencari rumput. Di lokasi sekitar 200 meter dari gumpalan daging itu. Setelahnya, ia pulang, memberi makan kambing-kambingnya.
Selasa pagi, 2 September 2025, Sulis cari rumput lagi. Itu rutinitas hariannya. Ia lewat jalan yang sama dengan kemarin. Ia menemui empat potong daging yang kemarin itu lagi. Daging sudah mengering.
BACA JUGA:Mutilasi Pacar di Serang, Banten: Kontradiksi Tersangka dan Autopsi
BACA JUGA:Pria Mutilasi Kekasih di Serang, Banten: Anak Kelahi dengan Waktu
Kali ini ia heran. Jika itu potongan daging hewan yang dimangsa predator, mengapa disisakan? Mengapa tidak dimakan semua? Namun, ia tak ambil pusing. Ia terus mencari rumput.
Esoknya, Rabu pagi, 3 September 2025, Sulis lewat di jalur yang sama lagi. Potongan daging itu tetap ada, tapi kian mengering, menyusut. Sulis tak peduli.
Jumat, 5 September 2025, sekitar pukul 20.00, puluhan ayam Sulis berkokok lagi. Bersahut-sahutan. Kali ini lebih kencang jika dibandingkan dengan lima hari sebelumnya. Lebih nyaring. Berbekal senter dan potongan kayu, Sulis memeriksa kondisi di sekitar kandang. Ia keliling rumah sampai tiga kali. Tidak ada apa-apa.
BACA JUGA:Korban Dimutilasi saat Masih Hidup
BACA JUGA:Kepala Cantik Korban Mutilasi Itu…
Kokok ayam berhenti sendiri setelah sekitar 10 menit bersahut-sahutan. Sama persis dengan lima hari sebelumnya.
Sulis: ”Di situ hati saya tidak enak. Wah… ada bahaya apa ini? Saya kepikiran (galau). Tapi, ya sudah. Bismillah, semoga tidak terjadi apa-apa.”
Sabtu pagi, 6 September 2025, Sulis berkegiatan rutin. Kali ini ia penasaran dengan potongan daging berambut itu. Ia melewati jalur turunan curam tersebut. Potongan daging itu masih ada. Tapi, sudah sangat kering.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: