Borrowed Nostalgia: Kebangkitan Era 90-an di Kalangan Gen Z

Borrowed Nostalgia: Kebangkitan Era 90-an di Kalangan Gen Z

ILUSTRASI Borrowed Nostalgia: Kebangkitan Era 90-an di Kalangan Gen Z.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:4 Game Nostalgia yang Seharusnya Reboot dan Remake, Salah Satunya Dino Crisis

Nostalgia secara inheren bersifat emosional. Namun, fenomena nostalgia pinjaman tersebut merujuk pada situasi saat individu merindukan masa lalu yang sebenarnya tidak mereka alami secara langsung. 

Nostalgia pinjaman itu muncul dari keinginan untuk merasakan suasana ”kehangatan” masa lalu yang dianggap lebih sederhana dan menenangkan jika dibandingkan dengan kehidupan modern yang sarat dengan tekanan dan gangguan digital.

Menurut Krystine Batcho, psikolog klinis, dalam wawancaranya dengan Time Magazine (2023), jenis nostalgia itu dapat berfungsi sebagai pelarian emosional. Fenomena tersebut bukan hanya tentang rindu akan masa lalu, melainkan juga tentang mencari kenyamanan dan stabilitas dalam kenangan atau skenario yang dibayangkan. 

BACA JUGA:5 Jajanan Tradisional yang Bikin Nostalgia

BACA JUGA:Nostalgia Lewat Makanan di Restoran Aloha

Bagi gen Z, generasi yang menghadapi kecemasan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan tekanan hiperkonektivitas, kesederhanaan yang terkurasi dari dekade-dekade lalu menawarkan sebuah pelarian.

Banyak generasi Z yang menghadapi ketidakpastian dalam hidup mereka, terutama setelah masa pandemi. Mereka merasa tertarik kepada nilai-nilai serta gaya hidup di masa lalu yang tampak lebih stabil dan tidak terlalu membebani. 

Hal itu menunjukkan bagaimana nostalgia dapat menjadi cara untuk mencari ketenangan di tengah kekacauan zaman sekarang.

Selain berfungsi sebagai pelarian, kebangkitan kembali tren dari tahun 90-an juga merefleksikan bentuk dari digital escapism, yaitu usaha untuk menjauhkan diri dari dunia yang terlalu terhubung. 

Tekanan sosial yang ada di dunia digital, notifikasi yang terus-menerus, dan tuntutan untuk eksis secara online membuat sebagian generasi muda mencari sebuah ”ruang tenang”. 

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan BBC Worklife (2022), banyak generasi Z yang kembali mengadopsi kebiasaan-kebiasaan dari masa lalu sebagai reaksi terhadap kelelahan digital (digital fatigue) dan kerinduan akan kehidupan yang lebih otentik.

Selain itu, kebutuhan untuk menemukan identitas dan komunitas menjadi faktor yang penting. Di tengah era yang serbacepat dan global ini, banyak anak muda yang merasa kehilangan akar atau keunikan diri mereka. 

Oleh karena itu, lewat menghidupkan kembali budaya dari era 90-an –baik melalui musik, mode, maupun gaya hidup– mereka menciptakan identitas baru yang tetap terhubung dengan masa lalu, tetapi disesuaikan dengan konteks zaman sekarang.

Nostalgia yang dipinjam memungkinkan kita membayangkan dunia yang terasa lebih aman dan terkendali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: