Cerita Relawan di Ponpes Al-Khoziny: Dengar Banyak Jeritan, Ada yang Diamputasi di Lokasi

PROSES pembongkaran puing reruntuhan bangunan musala Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.-Dok. Polresta Sidoarjo-
“Kami nggak bisa angkat. Terlalu berbahaya kalau dipaksa. Sampai malam, mereka masih di situ,” katanya lirih.
Ambulans pun datang silih berganti membawa korban yang berhasil diselamatkan. Tapi juga jenazah yang tak tertolong.
Hari ini sudah memasuki hari kelima proses evakuasi korban ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
BACA JUGA:Keluarga Korban Musala Ambruk Al-Khoziny Tolak Santunan, Pilih Ridho Pesantren dan Kiai
BACA JUGA:Hari Ketiga Pencarian, Tim SAR Temukan Lima Korban Hidup di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Tim SAR berhasil menemukan dua jenazah santri lagi padi tadi. Keduanya langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi.
Dengan tambahan tersebut, total korban meninggal yang sudah ditemukan kini mencapai 7 orang.
“Iya, jenazah dua korban sudah dibawa ambulans ke RS Bhayangkara tadi pagi, terang Anggota Tim Rescue 020 Dewa Saputra, Jumat, 3 Oktober 2025.
Menurut data BPBD, total korban reruntuhan mencapai 108 orang. Alat berat masih terus dikerahkan untuk untuk mengevakuasi 57 korban yang diduga masih terjebak di dalam puing-puing reruntuhan.
Keputusan menggunakan alat berat itu diberlakukan sejak Tim SAR menetapkan masa golden time habis pada Rabu siang, 3 Oktober 2025.
Petugas menambah dua unit alat berat lagi menuju TKP. Belasan ambulans juga disiagakan di jalan menuju akses utama ke lokasi. Termasuk puluhan unit lain yang disiagakan di jalan desa samping pondok.
Menurut informasi yang didapat, seluruh jenazah yang ditemukan dalam proses evakuasi hari ini akan dilarikan langsung ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: