Jelang Hari Jadi ke-80, Gubernur Khofifah dan 4.000 Hafidz serta Hafidzah Gelar Doa untuk Pahlawan dan Korban Musibah Ponpes Al Khoziny

Khofifah bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mengajak Hafidz serta Hafidzah berdoa untuk Jawa Timur dan korban Pondok Pesantren Al Khoziny-Humas Pemprov Jawa Timur -
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Menjelang peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak memimpin Doa Bersama dan Khotmil Qur’an di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu, 1 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut diikuti 4.000 hafidz-hafidzah dari berbagai daerah di Jatim. Khofifah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang provinsi tersebut, sekaligus doa bagi para pahlawan serta korban musibah ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.
Pada acara tersebut, 4.000 hafidz dan hafidzah secara serentak mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 80 kali. Jumlah tersebut sama dengan usia Provinsi Jawa Timur tahun ini.
Doa bersama yang dipimpin Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, KH Abdul Hamid Abdullah dilaksanakan sesudah khataman selesai. Khofifah mengatakan kegiatan spiritual ini bukan sekadar ritual tahunan, tapi wujud syukur dan ikhtiar untuk memohon perlindungan bagi masyarakat Jatim.
BACA JUGA:Hari Batik Nasional 2025, Gubernur Khofifah Ajak Generasi Muda Jadikan Batik Simbol Gaya Berbudaya
Santri dan warga yang mengikuti istighosah di Islamic Centre, Surabaya-Humas Pemprov Jawa Timur -
“Alquran merupakan sumber cahaya, penuntun jalan, dan penguat akhlak, khataman ini menjadi bentuk bakti kita kepada Allah sekaligus penghormatan kepada para pendiri dan pahlawan Jawa Timur,” kata Khofifah.
Ia mengajak seluruh masyarakat meneguhkan semangat kebersamaan dan dedikasi dalam membangun Jawa Timur. Menurutnyi, momentum Hari Jadi ke-80 adalah saat yang tepat untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu dengan semangat keikhlasan dan gotong royong.
“Mari kita jadikan usia 80 tahun ini sebagai refleksi untuk memperkuat kebersamaan dan membangun Jatim yang semakin sejahtera dan bermartabat,” imbuhnyi.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menyoroti pentingnya membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di era digital. Ia mengingatkan agar masyarakat bijak bermedia sosial dengan selalu mengedepankan akhlakul karimah.
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Instruksikan Evakuasi Korban dan Pastikan Tidak Ada Satu Orang Tertinggal
“Sekarang eranya digital IT, akhlak dan digital harus seiring, biasakan saring sebelum sharing agar media sosial menjadi ruang kebaikan,” ucapnyi.
Ia juga mengapresiasi kepada para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat yang terus menjadi perekat sosial dan penjaga harmoni di tengah keberagaman. Kolaborasi antara nilai spiritual dan sosial menjadi pondasi penting dalam membangun Jawa Timur yang religius dan rukun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: