Pentingnya SADARI bagi Perempuan Muda: Deteksi Dini Kanker Payudara untuk Hidup Lebih Sehat

Pentingnya SADARI bagi Perempuan Muda: Deteksi Dini Kanker Payudara untuk Hidup Lebih Sehat

SADARI membantu perempuan mengenali perubahan sejak dini sebagai langkah sederhana untuk deteksi awal kanker payudara dan menjaga kesehatan diri. --iStock

Perhatikan apakah ada perubahan bentuk, ukuran, atau warna kulit pada payudara. Kulit yang tampak berkerut, kemerahan, atau muncul lekukan tak biasa bisa menjadi tanda awal yang perlu diperhatikan.

2. Angkat kedua tangan ke atas dan perhatikan perubahan di sekitar payudara dan puting.

Lihat apakah ada cairan yang keluar dari puting atau perubahan posisi seperti puting tertarik ke dalam. Pemeriksaan ini membantu memastikan tidak ada perubahan visual yang mengindikasikan masalah pada jaringan dalam payudara.

BACA JUGA: Tiga Detik untuk Deteksi Kanker Payudara

BACA JUGA: Kombinasi Tiga Hal Minimalkan Risiko Kanker Payudara

3. Raba perlahan seluruh bagian payudara dengan tiga jari tengah, bergerak dari luar ke dalam.

Gunakan ujung jari dan lakukan gerakan memutar kecil dengan tekanan lembut hingga sedang. Rasakan apakah ada benjolan, pengerasan, atau bagian yang terasa berbeda dibanding area lainnya.

4. Periksa juga area ketiak.

Kadang, benjolan kecil atau pembengkakan di area ketiak bisa menjadi tanda awal perubahan di jaringan payudara karena kelenjar getah bening terletak di sana. Pastikan untuk meraba bagian ini secara perlahan dan hati-hati.

BACA JUGA: 4 Langkah SADARI, Penting untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

BACA JUGA: Hari Kanker Sedunia: Refleksi, Harapan, dan Perjuangan Melawan Kanker

Hanya dalam waktu 5 menit, SADARI bisa memberikan perbedaan besar dalam mendeteksi gejala awal kanker payudara. Pemeriksaan sederhana ini bentuk kasih sayang paling nyata terhadap tubuh.

Ajak teman, saudara, dan keluarga juga untuk mulai melakukannya secara rutin,  karena kesadaran bisa menular, dan kesehatan adalah tanggung jawab bersama. 

Ingat, deteksi dini bukan berarti takut sakit, tapi berani menjaga kehidupan. (*)

*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: