BACA JUGA: Pameran Ratusan Brand Produk Ibu dan Anak Digelar di Grand City Surabaya
"Itu karena para exhibitor telah merasakan manfaat yang nyata yaitu perluasan pasar mereka baik lokal maupun internasional. Tahun ini sekitar 25 UMKM anggota Komunitas BBB Indonesia menjadi exhibitor yang itu jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu," katanya.
Plh. Kepala UPT Industri Makanan, Minuman dan Kemasan Surabaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Ria Trianamiki, S.T., M.M. menyambut baik atas diselenggarakannya event tersebut.
"Sebab pameran Eastfood (IIFEX) Surabaya 2024 ke-14 ini sangat ditunggu dan diminati oleh masyarakat khususnya pelaku industri yang bergerak dalam sektor makanan minuman dan kemasan," terangnya.
Perlu diketahui bahwa pada Triwulan I 2024, Jawa Timur menjadi provinsi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,07 persen dan secara nasional dengan capaian 14,46 persen.
Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur masih ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu sektor industri (31,54 persen), perdagangan (19,01 persen), dan pertanian (9,71 persen).
Melalui pameran diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku industri makanan, minuman dan kemasan di Jawa Timur baik untuk memperluas jaringan bisnis, meningkatkan kualitas produk, hingga meningkatkan daya saing di pasar global.
BACA JUGA: Bonsai Senilai Rp 50 Juta yang Dibuat selama 25 Tahun Ada di Pameran Bonsai Gandeng Renteng
Pada kesempatan itu, pihaknya turut berpartisipasi memberikan pelayanan kepada IKM/pengusaha mengenai konsultasi desain kemasan, konsultasi olahan pangan dan juga produksi kemasan meliputi kemasan fleksibel, kemasan karton, serta produksi pangan dengan proses pengolahan tanpa minyak.
EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya 2024 adalah platform Bisnis ke Bisnis (B2B) yang bertujuan mempromosikan produk, menjalankan bisnis, dan mencari solusi untuk kebutuhan bisnis. -Julian Romadhon-
"Layanan konsultasi, desain dan redesain kemasan tidak dipungut biaya. Adapun untuk produksi kemasan dan pangan olahan dapat dilakukan dengan minimal order yang terjangkau," ujar Ria.
Ketua umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan Dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Budhi Wibowo menyampaikan bahwa beberapa tahun terakhir ini kondisi pasar internasional sedang lesu. Terutama pada pasar utama produk perikanan Indonesia yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang.
BACA JUGA: Refreshing di Pasar Malam, Aneka Wahana dan Pameran UKM di Unesa Ramadan Carnival
"Oleh karena itu mulai banyak anggota AP5I yang mulai fokus ’menggarap’ pasar lokal. Tentunya adanya pameran IIFEX ini bisa menjadi sarana promosi yang efektif bagi anggota AP5I untuk mempromosikan produknya,” ungkap Budhi.
Daud menyampaikan bahwa kesuksesan pameran makanan dan kemasan ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, Kementerian Pariwisata Repubik Indonesia, dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, KADIN Indonesia, KADIN Jawa Timur, KADIN Surabaya, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Indonesian Packaging Federation (IPF), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).