BACA JUGA:59 Hari Jelang Penutupan Pendaftaran Pilgub Jatim, Pesaing Khofifah-Emil Tunggu 5 Partai
Saat ini, imbuh Khofifah, semuanya saling berikhtiar. Dalam setiap kontestasi harus membangun sinergi dengan yang berproses. Tidak hanya dari partai, calon perseorangan pun bisa untuk mencalonkan asalkan sesuai dengan aturan KPU.
Dia menegaskan bahwa semua punya hak yang sama. Maka, apapun kondisinya nanti –ada lawan atau tidak, Khofifah tidak mau menganggap remeh.
Khofifah tetap bergerak dengan sistem konseptual dan programatik. “Saya berkoordinasi dengan konsultan di Jakarta. Mas Emil berkoordinasi dengan tim di Jawa Timur. Prosesnya sangat serius,” ucapnya.
Disinggung rekom untuk Khofifah, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan masih enggan berkomentar. Namun, ia mengakui bahwa pengurus PKS Jatim beberapa hari lalu telah bersilaturahmi di kediaman Khofifah.”Ditunggu saja. Ya, peluangnya lebih besar ke petahana," singkatnya, kemarin.
Lalu, bagaimana dengan NasDem? Kemungkinan besar bakal merapat ke Khofifah-Emil. Sebagaimana parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Apalagi, partai besutan Surya Paloh itu juga mendukung Khofifah-Emil pada periode sebelumnya.
“Elite Nasdem juga dekat dan tidak ada resistensi dengan Khofifah,” jelas Pakar Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Verdy Firmantoro saat dihubungi, tadi malam. Apalagi, NasDem juga mulai dekat lagi dengan kekuasaan pascapilpres. Bahkan memberi sinyal kuat untuk mendukung Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara.
Begitu pula dengan nasib PDI Perjuangan. Kemungkinan bakal ditinggalkan oleh PKB. Menurut Verdy, tanda-tanda itu sudah muncul di pusat. Termasuk pernyataan dukungan ke Kaesang Pangarep dalam Pilkada 2024. Meski belum dinyatakan secara resmi.
BACA JUGA:PKB Pastikan Tidak Ada Nama Sandiaga Uno Dalam Rekomendasi Pilgub Jatim 2024
BACA JUGA:Menantikan Il Grande Partita Kontestasi Pilgub 2024 Jatim
“Kalau PDIP sendirian kan tidak bisa mengusung calon sendiri. Artinya, super koalisi Khofifah-Emil ini sudah mengunci,” terangnya. Ya, kotak kosong di surat suara Pilgub Jatim 2024 bakal ditentukan oleh PDIP dan PKB. Bila keduanya sepakat mengusung calon bersama, maka demokrasi bisa terawat dengan baik.
Menurutnya, partai politik saat ini tidak mau berspekulasi untuk memberikan dukungan kepada calon baru. Mereka lebih memilih untuk bergabung di koalisi yang sudah besar. Tentu, yang potensi kemenangannya juga besar.
Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan dalam acara buka puasa dan Khotmil Quran di Hotel Suites Surabaya, Jumat, 29 Maret 2024.-IG PKSjatim-
Termasuk PKS yang dikabarkan ikut merapat ke Khofifah-Emil. Ia menilai PKS mulai menguat di Jatim saat ini. Khususnya di daerah-daerah seperti Malang Raya, yang kini ada caleg terpilih DPR Ri dari PKS.
“Jadi, dukungan PKS ini akan sangat melengkapi partai-partai yang sudah memberikan rekomendasi ke Khofifah-Emil,” ucapnya. Apalagi, formasi koalisi di Pilpres 2024 bukan formasi baku. Masih bisa mencair disesuaikan dengan kebutuhan di daerah. (*)