Jelang Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Asia Tenggara: Gembala yang Melawan Usia Renta

Sabtu 31-08-2024,14:14 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Catat. Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara-plus Papua Nugini-kali ini cukup spektakuler. Lamanya 12 hari. Total penerbangannya perlu 43 jam. Jaraknya yang ditempuh sekitar 32 ribu kilometer. Dan itu dijalani Sri Paus dalam usianya yang ke-87.

--

DENGAN berangkat di usia senja, Paus Fransiskus yang kelahiran 17 Desember 1936 tersebut seperti melakukan sebuah kemustahilan.

Betapa tidak. Paus yang dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 itu akan menempuh perjalanan apostoliknya yang terpanjang. Dan selain faktor usia, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut juga berkali-kali mengalami problem kesehatan.

Pada 2021, misalnya. Paus kelahiran Buenos Aires, Argentina, tersebut diisukan mundur karena faktor kesehatan. Mundurnya seorang Paus karena faktor kesehatan itu pernah dilakukan oleh mendiang Paus Benediktus XVI pada 2013. Penggantinya ya Paus Fransiskus tersebut.

BACA JUGA:Kunjungan Paus Fransiskus, Bawa Misi Perdamaian di 4 Negara Asia Pasifik

BACA JUGA:Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Menag: Indonesia Barometer Kehidupan Beragama

Pada Juni 2022, Paus Fransiskus yang berasal dari ordo (tarekat pastor-pastor) Serikat Jesuit itu harus membatalkan perjalanannya ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan. Lututnya harus dioperasi. Sejak itu, ia kerap terlihat menggunakan kursi roda. Sesekali berdiri dengan ditopang tongkat.

Tahun itu juga, Paus Fransiskus menolak isu mundur. Kepada Reuters, ia menegaskan bahwa mundurnya Paus tidak boleh dianggap sebagai tren. Dan ia sama sekali tidak punya rencana mundur. 


UMAT BERFOTO di potret Paus Fransiskus yang dipasang di Gereja Katedral Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2023.-YASUYOSHI CHIBA-AFP-

Lalu, Maret 2023, Paus Fransiskus harus opname karena infeksi pernapasan. Tiga bulan kemudian, Juni 2023, ia kembali masuk rumah sakit. Harus menjalani operasi perut karena hernia.

Karena itu, kunjungan apostolik ini—kunjungan seorang pemimpin atau gembala gereja kepada umatnya—sangat diapresiasi banyak orang.

BACA JUGA:Ketum PBNU Sambut Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia: Selamat Menikmati Negeri Toleransi dan Persaudaraan

BACA JUGA:Presiden Jokowi Akan Bahas Isu Perdamaian Dalam Pertemuannya Dengan Paus Fransiskus

Sejatinya, Paus Fransiskus sudah dijadwalkan mengunjungi Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Singapura pada 2020. Tetapi, pandemi Covid-19 memupus rencana itu.

Kategori :