Jelang Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Asia Tenggara: Gembala yang Melawan Usia Renta

Sabtu 31-08-2024,14:14 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Nah, akhirnya, Paus justru terbang jauh hanya tiga bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-88.

Beberapa pekan silam, hanya sedikit orang yang yakin bahwa Paus mampu melakukan perjalanan jauh ini. Lorong-lorong Vatikan seperti dipenuhi dengung dari orang-orang yang mengkhawatirkan kesehatan Sri Paus.

Catat. Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara-plus Papua Nugini-kali ini cukup spektakuler. Lamanya 12 hari. Total penerbangannya perlu 43 jam. Jaraknya yang ditempuh sekitar 32 ribu kilometer. Dan itu dijalani Sri Paus dalam usianya yang ke-87.


BANNER SAMBUTAN Paus Fransiskus sudah dipasang di panti imam, samping altar, Gereja Katedral, Jumat, 30 Agustus 2024. Ketika itu ada misa pemberkatan pernikahan warga Jakarta.-YASUYOSHI CHIBA-AFP-

DENGAN berangkat di usia senja, Paus Fransiskus yang kelahiran 17 Desember 1936 tersebut seperti melakukan sebuah kemustahilan.

Betapa tidak. Paus yang dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 itu akan menempuh perjalanan apostoliknya yang terpanjang. Dan selain faktor usia, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut juga berkali-kali mengalami problem kesehatan.

Pada 2021, misalnya. Paus kelahiran Buenos Aires, Argentina, tersebut diisukan mundur karena faktor kesehatan. Mundurnya seorang Paus karena faktor kesehatan itu pernah dilakukan oleh mendiang Paus Benediktus XVI pada 2013. Penggantinya ya Paus Fransiskus tersebut.

Pada Juni 2022, Paus Fransiskus yang berasal dari ordo (tarekat pastor-pastor) Serikat Jesuit itu harus membatalkan perjalanannya ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan. Lututnya harus dioperasi. Sejak itu, ia kerap terlihat menggunakan kursi roda. Sesekali berdiri dengan ditopang tongkat.

BACA JUGA:Arti Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, Sebarkan Sabda Bahagia

BACA JUGA:Sebelum Paus Fransiskus, 2 Paus Ini Sudah Kunjungi Indonesia

Tahun itu juga, Paus Fransiskus menolak isu mundur. Kepada Reuters, ia menegaskan bahwa mundurnya Paus tidak boleh dianggap sebagai tren. Dan ia sama sekali tidak punya rencana mundur. 

Lalu, Maret 2023, Paus Fransiskus harus opname karena infeksi pernapasan. Tiga bulan kemudian, Juni 2023, ia kembali masuk rumah sakit. Harus menjalani operasi perut karena hernia.

Karena itu, kunjungan apostolik ini—kunjungan seorang pemimpin atau gembala gereja kepada umatnya—sangat diapresiasi banyak orang.

Sejatinya, Paus Fransiskus sudah dijadwalkan mengunjungi Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Singapura pada 2020. Tetapi, pandemi Covid-19 memupus rencana itu.

Nah, akhirnya, Paus justru terbang jauh hanya tiga bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-88.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Gelar Misa Akbar 5 September, Warja Jakarta Diimbau WFH

Kategori :