SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) tinggal satu bulan lagi, 27 November 2024. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh tiga paslon yang berkontestasi.
Sebagaimana diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti oleh tiga tokoh perempuan. Mereka adalah Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini.
Mereka terus melakukan blusukan. Tentu untuk menyapa sekaligus merebut hati 31 juta masyarakat pemilih. Seperti yang dilakukan calon gubernur (cagub) Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini.
Dalam rangka Hari Santri Nasional, mantan wali kota Surabaya dua periode itu menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Manshur, yang berada di Kelurahan Tawangsari, Tulungagung.
BACA JUGA:Tri Rismaharini Kunjungi Pacitan, Usung Program SMA/SMK Gratis di Jawa Timur
Dalam kesempatan itu, sambil mendengarkan aspirasi dari pengasuh pondok dan para santri, Risma juga mengajak diskusi tentang isu-isu dan permasalahan yang ada di Tawangsari.
Mulai dari kondisi jalan yang rusak, kelangkaan pupuk yang mengganggu produktifitas petani, bantuan sosial (Bansos), hingga kesejahteraan guru madrasah yang harus ditingkatkan.
“Izinkan saya mencatat semua masalah yang Anda keluhkan. Insyaallah, jika saya diberi kepercayaan menjadi gubernur, saya akan berusaha selesaikan semuanya,” ujar Risma dalam keterangannya, Minggu, 27 Oktober 2024.
Kendati demikian, Risma menegaskan bahwa persoalan-persoalan tersebut tidak dapat diatasi seorang diri. Perlu sinergitas berbagai pihak. Khususnya pemerintah dengan pondok pesantren.
Suasana guyup saat Cagub Jatim Tri Rismaharini menyambangi Pondok Pesantren Al-Manshur, Tulungagung, Sabtu, 26 Oktober 2024.-Dokumentasi DPD PDIP Jawa Timur-
Dia lantas menawarkan program kewirausahaan sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan santri dan warga pondok pesantren.
"Saya bisa mengajak Anda semua, keluarga besar santri, untuk lebih sejahtera dengan berwirausaha,” imbuhnyi, diiringi tepuk tangan riuh para santri.
Risma juga mengajak masyarakat untuk tidak bergantung pada Bansos. Sebab, besarannnya hanya Rp 450 ribu per keluarga. Nominal yang sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan satu bulan.
BACA JUGA:Risma Dialog dengan Pedagang Pasar Lorok Pacitan, Fokus Program Permodalan dan Pemberdayaan Petani
Dia berkomitmen membangun Jawa Timur menjadi terbaik. Salah satunya dengan memberdayakan pondok pesantren-pondok pesantren di bumi Majapahit.