Di sana juga terdapat Bozem Makam Putat yang semakin mengecil akibat tumpukan sampah yang berasal dari TPS Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya.
BACA JUGA:Kunjungan SDN Simo 5 untuk Edukasi Urban Farming dan Pengelolaan Lingkungan di Desa Oase Songo
BACA JUGA:Banjir Rob Ancam Pesisir Surabaya, BPBD Surabaya Siapkan Evakuasi dan Patroli Rutin
Ia pun meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan penataan terhadap TPS, serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) dan Satpol PP Surabaya untuk membersihkan tumpukan sampah dari area bozem.
“Kita akan mengembalikan fungsi bozem seperti semula. Bozem ini menahan air dari Dukuh Kupang agar tidak langsung ke saluran air Pasar Bok Abang di Jalan Banyu Urip. Karena saluran Bok Abang sudah berat. Setelah bozem jadi, air ditahan dulu,” kata dia.
Sedangkan di Jalan Pakal Barat Madya, Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan pengembang selaku pemilik tanah untuk melakukan perbaikan sistem drainase di kawasan tersebut.
Sebab, jika hujan lebat masih terdapat genangan. Tentu saja, kondisi tersebut terjadi akibat saluran air terputus.
Banjirnya memang tidak separah dulu yang mencapai pinggang orang dewasa. Kini, banjir di kampung tersebut hanya setinggi mata kaki
"Tanah di sana adalah milik salah satu pengembang, sudah saya telepon minta izin tanahnya. Saya gunakan untuk membuat saluran menuju ke sungai,” tutur Eri.
BACA JUGA:Kembangkan Skill Editor, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Kolaborasi dengan SDN Ngagelrejo I/396 Surabaya
BACA JUGA:Pengalaman Magang MBKM Surabaya Mengajar di SDN Ngagelrejo 1/396 Surabaya
Di samping itu, untuk penanganan banjir di tahun 2025, Pemkot Surabaya akan memprioritaskan sejumlah kawasan.
Seperti, Jalan Cokroaminoto, Jalan Ciliwung, dan Jalan Imam Bonjol karena saluran belum terkoneksi dengan baik. Sedangkan di Jalan RA Kartini Surabaya, konektivitas saluran sudah diperbaiki.
Pemkot Surabaya juga akan membangun infrastruktur penanganan banjir di Wiyung, Surabaya. Sebab, masih terdapat satu kampung di Jalan Kramat yang terkena genangan.
"Karena U-ditchnya lebih tinggi. Yang lain sudah di tinggikan tapi satu kampung ini belum. Ini semua akan saya kerjakan di 2025,” kata Eri. (*)