BACA JUGA:Hubungan Beracun Itu Sudah Makan Banyak Korban, Hentikan Toxic Relationship Sekarang Juga!
2. Mengabaikan Kebutuhan Diri: Mengorbankan waktu untuk istirahat, tidur, dan kegiatan sosial demi menyelesaikan pekerjaan.
3. Merasa Bersalah Saat Tidak Produktif: Mengalami perasaan bersalah atau kecemasan ketika tidak melakukan aktivitas yang dianggap "produktif."
4. Kesulitan Melepaskan Pekerjaan: Sulit untuk memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi, sehingga pekerjaan selalu ada di pikiran.
5. Kelelahan Kronis: Sering merasa lelah secara fisik dan mental, yang pada akhirnya dapat berujung pada burnout.
BACA JUGA:8 Cara Work Life Balance di Era Hybrid, Tetap Produktif Tanpa Burnout
BACA JUGA:Ini 5 Kebiasaan Positif Agar Anda Tetap Produktif Bekerja
Dampak Toxic Productivity Terhadap Kesehatan
Obsesi berlebihan terhadap produktivitas dapat berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan. Sebagai berikut.
1. Kesehatan Mental: Stres, kecemasan, dan depresi seringkali menjadi konsekuensi dari pola hidup yang terlalu fokus pada produktivitas.
2. Kesehatan Fisik: Kurangnya waktu istirahat dan aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan tidur, kelelahan kronis, dan bahkan penyakit jantung.
3. Kehidupan Sosial: Waktu yang seharusnya digunakan untuk bersosialisasi dan membangun hubungan yang sehat justru tergantikan oleh pekerjaan, yang dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi.
4. Kualitas Pekerjaan: Ironisnya, obsesi untuk menjadi produktif dapat menurunkan kualitas pekerjaan karena kelelahan dan kurangnya kreativitas.
Dampak toxic productivity dalam kesehatan mental dan fisik serta lingkungan sekitar. --freepik.com
BACA JUGA:Mengawali Hari Tanpa Rasa Kantuk dan Lebih Produktif, Ini Caranya!
BACA JUGA:Yuk Mulai Atur Kebiasaan Anda Agar Lebih Produktif Menjalani Hari