Menlu AS Sebut Ukraina Harus Merelakan Wilayah Yang Dikuasai Rusia Jika Ingin Perdamaian Terjadi

Selasa 11-03-2025,15:27 WIB
Reporter : Shabrina Wa Zakiah*
Editor : Taufiqur Rahman

Menurut laporan AFP (Agence France-Presse), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Ukraina berencana mengusulkan penghentian serangan udara jarak jauh dan serangan laut sebagai bagian dari langkah menuju perdamaian.

Sebelumnya, Ukraina menolak keras ide gencatan senjata yang membuat mereka harus menyerahkan wilayah yang dikuasai Rusia, termasuk Krimea yang dikuasai oleh Rusia sejak 2014. 

BACA JUGA:Putin Beri Deadline Sebulan Bagi Militer Rusia Untuk Mengusir Ukraina dari Kursk: Tidak Boleh Pakai Pasukan Yang di Donbas

Ukraina tetap menuntut perdamaian yang adil, yaitu Rusia harus membayar ganti rugi atas perang yang sudah berlangsung tiga tahun.

Menurut laporan The Hill, bulan lalu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth dalam pidato pembukaan pada pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa Ukraina tidak akan mampu merebut kembali seluruh wilayahnya dari Rusia dan juga sebaiknya tidak berharap untuk menjadi anggota NATO.

Zelenskyy sendiri tidak ikut dalam pertemuan langsung dengan Rubio, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff. 

BACA JUGA:Rusia Klaim Kuasai Donbas, Ukraina Bertahan di Chasiv Yar, Eropa Timur Makin Panas!

Ukraina akan diwakili oleh Kepala Staf Presiden Andriy Yermak, Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha, dan Menteri Pertahanan Rustem Umerov.

Hubungan Amerika dan Ukraina sempat tegang sejak pertengkaran Zelenskyy dan Trump, yang kemudian membuat Trump menghentikan seluruh bantuan militer ke Ukraina untuk menekan mereka agar mau bernegosiasi dengan Rusia.

Sementara itu, Trump sempat mengatakan bahwa ia berencana bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Arab Saudi, namun Rubio menegaskan bahwa belum ada rencana pertemuan antara Trump dan Putin saat ini.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kategori :