HARIAN DISWAY – Kanker kolorektal, atau yang lebih dikenal sebagai kanker usus besar dan rektum, dulunya dianggap sebagai penyakit yang lebih sering menyerang orang usia lanjut.
Namun, belakangan ini menunjukkan bahwa Gen Z dan milenial muda juga teridap kanker ini. Fenomena meningkatnya kasus kanker kolorektal di kalangan anak muda ini memicu perhatian para ahli kesehatan di seluruh dunia.
Salah satu Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr. Sulpiana, M. Biomed mencatat bahwa kasus kanker kolorektal di kalangan anak muda, termasuk Gen Z telah mengalami peningkatan yang signifikan.
BACA JUGA: Sering Merasa Hampa Tanpa Sebab? Waspadai Gangguan Hormon
Dia menambahkan, seseorang dengan riwayat keluarga pengidap kanker ini memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena. Pola hidup yang tidak sehat, minimnya aktivitas fisik, serta konsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi dan rendah serat menjadi faktor penyumbang utama meningkatnya risiko kanker ini di usia produktif.
Apa kanker kolorektal?
Kanker kolorektal terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh secara tidak terkendali di bagian usus besar (kolon) atau rektum. Pertumbuhan ini bisa berawal dari polip kecil yang jinak, tapi jika tidak ditangani dapat berubah menjadi kanker.
Dalam banyak kasus, polip ini berkembang tanpa gejala berarti selama bertahun-tahun, hingga akhirnya menjadi kanker stadium lanjut.
Kanker kolorektal, kanker usus besar yang perlu diwaspadai gejalanya sejak dini. -SEBASTIAN KAULITZKI/SCI-Getty Images/Science Photo
Mengapa Gen Z Berisiko?
Di zaman modern dan gaya hidup serba instan ini telah berperan besar bagi tingginya risiko terkena penyakit ini pada kaum muda-mudi, khusunya Gen Z. Konsumsi makanan olahan yang tinggi lemak, rendah serat, serta gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik) menjadi pemicu utama.
BACA JUGA: 5 Penyebab Sering Bangun Saat Malam Hari Dalam Kondisi Lapar, Waspada Asupan Gula Berlebih
Selain itu, kebiasaan begadang, stres kronis, serta kurangnya pemeriksaan kesehatan secara rutin membuat kanker ini kerap tidak terdeteksi hingga mencapai tahap serius.
Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, dokter bahkan menyarankan agar skrining kanker kolorektal dilakukan sejak usia 45 tahun, atau bahkan lebih muda bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita kanker.
Gejala Kanker Kolorektal
Gejala kanker kolorektal pada awalnya bisa sangat ringan dan sering kali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda berikut ini, terutama jika berlangsung terus-menerus:
BACA JUGA: Mengapa Postur Duduk Bisa Mempengaruhi Organ Dalam?
- Perubahan kebiasaan BAB
- Feses yang disertai darah
- Sakit perut atau kram yang terus-menerus
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kelelahan berlebihan tanpa aktivitas fisik berat
- Perut terasa penuh atau kembung meski tidak makan banyak
Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut secara konsisten selama lebih dari dua minggu, segera periksakan diri anda ke dokter. Deteksi sejak dini bisa sangat membantu dalam proses penyembuhan.