Sering Merasa Hampa Tanpa Sebab? Waspadai Gangguan Hormon

Sering Merasa Hampa Tanpa Sebab? Waspadai Gangguan Hormon

Perubahan atau ketidakseimbangan hormon sering kali terjadi pada seseorang sehingga menimbulkan perasaan kosong tanpa alasan. -Annika-Pinterest

HARIAN DISWAY - Perasaan hampa atau kosong yang muncul tanpa alasan yang jelas sering kali dianggap sebagai bagian dari kondisi psikologis semata. Namun, dalam banyak kasus, perasaan tersebut dapat menjadi sinyal dari sesuatu yang lebih mendalam, salah satunya adalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Hormon memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk suasana hati, energi, hingga pola tidur. Ketika produksi atau fungsi hormon terganggu, tubuh akan memberikan reaksi yang muncul bisa dalam bentuk gejala fisik maupun emosional, termasuk munculnya rasa kekosongan yang sulit dijelaskan secara rasional.

Mengenal ketidakseimbangan hormon

Ketidakseimbangan hormon akan terjadi ketika satu atau lebih hormon dalam tubuh berada di luar kadar yang normal. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres kronis, pola makan tidak seimbang, kurang tidur, gangguan pada organ penghasil hormon seperti tiroid, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

BACA JUGA: Mengenal Loneliness Epidemic: Ramai Teman tapi Tetap Kesepian

Beberapa jenis hormon yang berhubungan langsung dengan kondisi emosional antara lain yakni:

1. Serotonin

Dikenal luas sebagai hormon penstabil suasana hati, memiliki peran besar dalam menjaga kestabilan emosi sehingga dengan adanya hormon ini, diharapkan tubuh tidak akan merasakan hampa atau kosong.

Ketika kadar serotonin menurun, seseorang bisa mengalami rasa sedih, cemas, atau hampa tanpa sebab yang jelas.

BACA JUGA: Mengapa Remaja Sekarang Rentan Kesepian?

2. Dopamin

Ada dopamin yaitu hormon yang berperan dalam memberikan rasa senang dan motivasi. Kekurangan dopamin akan dapat membuat seseorang kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya menarik.

3. Kortisol

Merupakan hormon stres utama dalam tubuh juga sangat berpengaruh dalam menjaga kestabilan emosional. Jika kadar kortisol terus-menerus tinggi akibat stres berkepanjangan, hal ini bisa memicu kelelahan fisik dan mental yang pada akhirnya berkontribusi pada munculnya rasa kosong.


Saat siklus menstruasi berlangsung, perempuan cenderung sensitif terhadap segala hal sebab terjadinya perubahan hormon. -Filippo Denti-Pinterest

4. Estrogen dan Progesteron

Pada perempuan, hormon estrogen dan progesteron yang mengalami fluktuasi selama siklus menstruasi juga dapat memicu perubahan suasana hati yang ekstrem, termasuk munculnya rasa tidak stabil secara emosional.

BACA JUGA: Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: