Warganet menghebohkan Mulyana alias Yana, 23, tersangka pembunuh-mutilasi pacar Siti Amelia, 19, di Serang, Banten. Heboh-heran. Pada 8 September 2016 Yana masuk TV Trans7 acara Orang Pinggiran. Saat itu Yana yatim piatu kelas VI SD penjaja kerupuk opak. Melas-inspiratif. Di YouTube Trans7 Official tayangan itu ditonton 9 juta kali. Kini Yana jadi sosok sadis. Kok bisa?
PENONTON kecewa. Ada yang menghujatnya. Ada yang masih kasihan. Ada pula yang bertanya-tanya, mengapa bisa begitu? Tentu, perjalanan hidup manusia individu per individu sangat khas dan unik. Tidak ada yang sama persis. Banyak faktor yang memengaruhi. Untuk mengetahuinya, diperlukan riset psikologi-kriminologi mendalam.
Sejak Yana ditangkap polisi, Sabtu malam, 19 April 2025, di rumah neneknya di Ciomas, Serang, warganet ramai-ramai mengunggah tayangan YouTube Trans7 lama itu.
BACA JUGA:Mutilasi Korban Hidup di Serang, Banten
BACA JUGA:Pria di Serang Mutilasi Kekasihnya yang Sedang Hamil, Potongan Tubuh Dibuang ke Sungai
Wajahnya sama. Ketika itu wajah kanak-kanak, kini remaja. Alamatnya sama di Kampung Baru Ciberuk, Kecamatan Gunungsari, Serang, Banten.
Malah, video itu ditayangkan Trans dua kali atau ditayangkan lagi 15 Maret 2017. Jumlah penonton di YouTube Trans7 Official tetap banyak, yakni 3,6 juta. Balik lagi, mengapa Yana begitu mengecewakan publik?
Kasusnya dimuat di Harian Disway Senin, 21 April 2025. Kasatreskrim Polresta Serang Kota Kompol Salahuddin kepada wartawan, Minggu, 20 April 2025, menjelaskan kronologinya. Yana berpacaran dengan Siti yang mahasiswi perguruan tinggi di Serang sejak 2021, saat usia Siti 15 tahun.
BACA JUGA:Kisah James dan Made yang Dimutilasi
BACA JUGA:Korban Mutilasi Dalam Koper Merah di Ngawi dan Orang Dekat
Mereka sudah berhubungan seks. Siti hamil. Menuntut dinikahi Yana. Tapi, Yana menolak bertanggung jawab.
Minggu, 13 April 2025, Yana menjemput Siti, mengajaknyi jalan-jalan. Di situ Siti bertanya lagi soal kehamilan. Yana tetap menolak. Siti tetap menuntut. Akhirnya Yana mencekik Siti di kebun karet, Desa Gunungsari, Serang, sampai pingsan.
Lalu, Yana pulang mengambil golok, mencacah tubuh Siti jadi empat bagian: badan, kepala, serta tungkai kiri dan kanan.
Autopsi di RS Bhayangkara Polda Banten dilaksanakan dokter ahli forensik Donald Rinaldi Kusumaningrat, yang kepada wartawan, Minggu, 20 April 2025, mengatakan: ”Pemenggalan tungkai kiri saat korban masih hidup. Terbukti ada resapan darah di situ.”
BACA JUGA:Pembunuh-Mutilasi di Malang Dihantui Korban