Cara Mendapatkan Vaksin HPV untuk Perempuan

Sabtu 17-05-2025,13:00 WIB
Reporter : Khoirun Nisa'i Astutik*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) bagi perempuan.

Vaksin itu menjadi langkah pencegahan utama untuk melindungi perempuan dari risiko kanker serviks. Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi penyebab kematian tertinggi di kalangan perempuan Indonesia.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV yang dapat menyerang leher rahim. Virus itu sebagian besar ditularkan melalui kontak seksual.

BACA JUGA:Polresta Malang Gelar Gebyar Vaksinasi HPV

Karena itu, vaksin HPV idealnya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual. Supaya dapat memberikan perlindungan maksimal.

Pemerintah telah menetapkan target ambisius, yaitu menurunkan kasus kanker serviks menjadi hanya 4 kasus per 100 ribu penduduk per tahun pada 2030.

Untuk mencapai target tersebut, program vaksinasi HPV difokuskan pada anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun.

BACA JUGA:Lawan Kanker Serviks di Indonesia, Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gencar Vaksin HPV Pada 90 Persen Anak Perempuan dan Laki-Laki

Langkah itu sejalan dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut vaksinasi HPV sebagai salah satu cara paling efektif untuk mencegah kanker serviks.


Kanker serviks adalah penyakit serius yang dapat dicegah dengan vaksin HPV yang aman dan efektif sehingga sangat penting untuk mendapatkan vaksin sejak usia dini demi perlindungan jangka panjang. --Freepik

Vaksin HPV bekerja dengan merangsang sistem imun agar dapat mengenali dan melawan virus HPV sebelum menimbulkan infeksi. Berdasarkan usia, jadwal vaksinasi dibagi sebagai berikut:

• Usia 9–14 tahun menerima satu atau dua dosis dengan jarak 6 hingga 12 bulan.

• Usia 15–20 tahun diberikan satu atau dua dosis dengan jeda 6 bulan.

• Usia 21 tahun ke atas disarankan dua dosis dengan interval 6 bulan.

BACA JUGA:Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan: Itu Hoaks

Kategori :