Meski memiliki potensi negatif, musik sedih juga bisa memberi manfaat. Beberapa orang merasakan efek katarsis. Yaitu pelepasan emosi yang menenangkan.
BACA JUGA:Anti Galau! Rekomendasi Lagu K-Pop buat Kamu yang Abis Patah Hati
Musik sedih juga kerap memberikan rasa validasi, empati, dan koneksi emosional. Seolah-olah memiliki “teman” yang memahami perasaan kita.
Selain itu, musik sendu dapat membangkitkan nostalgia. Menghadirkan kembali kenangan masa lalu yang walau menyakitkan, tapi tetap terasa hangat.
Bahkan secara biologis, musik semacam itu memicu pelepasan hormon prolaktin yang membantu menenangkan tubuh dan pikiran.
BACA JUGA:Tulus Rilis Lagu Baru ‘Ingkar’, Lagu Galau Gagal Move On yang Relaxing Banget
Ketika Musik Sedih Menjadi Merugikan
Namun, perlu diingat bahwa dampak musik sedih bersifat individual. Bagi sebagian orang, terutama yang sedang mengalami depresi atau kecemasan, musik galau justru memperparah suasana hati.
Terlalu sering menyelami kesedihan melalui musik bisa memicu pikiran negatif, meningkatkan kecemasan, dan memperkuat rasa kesepian.
Dalam jangka panjang, kebiasaan itu bisa menjadi bentuk pelarian yang tidak sehat. Yakni menggunakan musik sebagai pelindung alih-alih menyelesaikan persoalan emosional secara aktif.
BACA JUGA:Patah Hati Bisa Menyebabkan Penyakit? Ini Penjelasannya
Musik sedih bukanlah hal yang sepenuhnya buruk. Ia bisa menjadi sahabat emosional. Tempat pelampiasan atau pengingat kenangan.
Namun, penting bagi kita untuk memahami batasannya. Apabila mendengarkan lagu galau saat sedih justru memperburuk suasana hati, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.
Sebagai alternatif, cobalah musik dengan nada netral atau positif. Jika perasaan sedih berlangsung lama atau semakin berat, jangan ragu untuk mencari bantuan dari teman, keluarga, atau tenaga profesional.
Musik memang dapat menjadi alat bantu emosional, tetapi bukan satu-satunya solusi. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya