BACA JUGA:Evaluasi Kinerja 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Diakui atau tidak, keberadaan PSI menginspirasi munculnya partai-partai baru lain di Indonesia yang mencoba mengadopsi pendekatan serupa, seperti penggunaan teknologi digital dalam pemilihan internal dan kampanye serta memberikan ruang bagi partisipasi anggota secara langsung.
Fenomena PSI itu senada dengan tren global, muncul partai-partai progresif yang digawangi anak muda. Misalnya, Podemos di Spanyol dan Five Star Movement di Italia.
Podemos yang membawa angin segar dengan platform antikorupsi, demokrasi partisipatif, dan keadilan sosial menginspirasi banyak gerakan politik muda di Eropa. Partai itu muncul sebagai kekuatan politik baru yang dipimpin generasi muda dan aktivis sosial.
BACA JUGA:Keluarga Jokowi Lagi
BACA JUGA:Jokowi, Duterte, dan Lee Kuan Yew
Sementara itu, Five Star Movement (M5S) di Italia memberikan sumbangsih positif dengan menghadirkan gaya politik baru yang anti kemapanan dan lebih dekat dengan rakyat, terutama generasi muda.
Mereka mendorong partisipasi politik melalui platform digital, memperkuat demokrasi partisipatif, serta mengangkat isu penting seperti antikorupsi, lingkungan, dan transparansi pemerintahan.
Selain itu, M5S memicu debat kritis tentang hubungan Italia dengan Uni Eropa sehingga membantu memperbarui dan membuat politik Italia lebih dinamis dan terbuka terhadap perubahan.
BACA JUGA:Rumah Jokowi
BACA JUGA:Monolog Gibran dan Roleplay Jokowi
Bahkan, lembaga internasional United Nations Development Programme (UNDP) mengusung inisiatif yang mendukung partisipasi politik anak muda.
Di negara-negara seperti Nigeria, Bangladesh, dan Mongolia, UNDP mendukung pembentukan parlemen pemuda, pelatihan kepemimpinan, dan program edukasi politik yang memperkuat suara anak muda dalam proses pengambilan keputusan politik.
Itu membantu membuka ruang bagi generasi muda untuk terlibat aktif dan membawa ide-ide segar ke dalam politik nasional.
BACA JUGA:Ijazah Jokowi dan Streisand Effect
BACA JUGA:Adili Jokowi