Steffi Alyssandrea, Panitia Paling Disegani Finalis Koci Jatim 2022

Steffi Alyssandrea, Panitia Paling Disegani Finalis Koci Jatim 2022

Penampilan Cici Steffi Alyssandrea dalam sebuah pemotretan.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Di tengah kontestasi Koko-Cici Jawa Timur (Koci Jatim) 2022, Harian Disway melakukan survei pada para peserta. Terkait koko dan cici panitia favorit serta paling disegani. Terdapat beberapa nama yang muncul. Namun untuk cici panitia paling disegani, satu nama mencuat dengan tingkat keterpilihan mencapai 100 persen: Cici Steffi Alyssandrea.

FUNGSI panitia dalam ajang Koci Jatim 2022 tak hanya bertugas menyusun acara dan melakukan pendampingan bagi para kontestan saja. Tapi mereka juga bertanggung jawab soal pembentukan karakter serta turut menilai satu per satu mereka. 

Seperti lazimnya sebuah organisasi atau kontestasi yang membutuhkan proses bimbingan dan pembekalan, tentu terdapat sosok yang diidolakan dan paling disegani. Dalam hal Koci, kata "disegani" lebih dipilih daripada "ditakuti", "jahat" dan sebagainya. Sebab Koci tak menebarkan rasa takut, dan tak ada satu pun panitia yang tampil galak. Hanya, terdapat panitia yang disegani. Karena wibawanya, kharisma, kedisiplinan serta ketegasan. 

Ketika survei dilakukan pada para finalis Koci Jatim 2022, untuk cici dan koko panitia favorit, terdapat beberapa nama yang muncul. Namun saat memilih cici paling disegani, hanya ada satu nama. "Cici Steffi Alyssandrea!" jawab semua finalis. Kompak.

Maka, tingkat keterpilihan Cici Steffi sebagai cici panitia paling disegani mencapai 100 persen. Alasan pemilihan tersebut, sebagian besar menganggap dia memiliki wibawa dan ketegasan. Dua hal itu terpancar dari sorot matanya yang tajam. 

"Ci Steffi itu punya mata berkharisma. Jadi kayakke diliak dikit tok, orange bisa semaput, ya," gurau salah seorang finalis. Dia bahkan bisa menegur seseorang hanya dengan menatapnya. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. 

Steffi tak begitu terkejut dengan hasil survei yang menempatkan dirinya sebagai cici paling disegani. "Tapi, saya harus sedih atau bangga ya?" candanya, kemudian tertawa. Namun dia berhasil berperan sebagai salah satu panitia yang mampu mendisiplinkan para finalis, dan memberi teguran yang membangun, apabila finalis tersebut berbuat salah.

Seperti ketika memimpin pengarahan, terdapat beberapa koko finalis yang terlihat tak fokus. Berbincang satu sama lain dengan tertawa. "Waktu itu cuma saya lihat saja koko-koko finalis yang tidak fokus itu. Begitu tahu sedang saya lihat, mereka langsung menunduk. Saya bilang, ’Ada yang lucu, Ko?’ Mereka langsung minta maaf," ujar Cici Berbakat Jatim 2021 itu.

Dari pengamatan Harian Disway, tak satu pun finalis yang mampu menatap mata Steffi dalam waktu lama. Mungkin hanya 3 detik. Selebihnya, mereka memilih menghindar. 

Soal mata memang tak main-main. Bahkan dulu saat menjadi panitia ospek kampus, Steffi pernah menatap salah satu mahasiswa baru. Yang ditatap bahkan sampai menangis. ’’’Steffi, kamu kalau ngeliatin orang jangan mrecing-mrecing (memicingkan mata) gitu. Takut lho anaknya,’ kata teman saya begitu. Begini lho, saya ini kan punya minus. Kalau lihat orang, biar fokus, biasanya harus mrecing. Nah itu malah bikin mereka semakin takut. Saya harus gimana, dong?" ungkapnya.

Sorot mata itu, bagi Steffi merupakan bawaan lahir. "Kalau karakter mata yang seperti ini sih sudah dari dulu sekali. Memang kata orang-orang, mata saya serem," ujar perempuan 26 tahun itu. Kemudian tertawa.

Untuk kewibawaan dan ketegasan, dia mempelajarinya dari keluarga serta dari sekolah. "Mama saya, Mrs Tirta Mutiara Sari, aktif dalam banyak organisasi. Menjadi pemimpin. Jadi saya lihat cara kepemimpinan mama. Sekaligus belajar bagaimana caranya saya jadi berwibawa," terang alumni SMA Kristen Petra 1 itu. 

Kemudian saat bersekolah, Steffi sering terpilih menjadi ketua kelas. "Sebab saya dianggap mampu memimpin teman-teman. Bahkan mereka yang laki-laki. Mungkin karena waktu itu saya agak tomboy juga, ya. Enggak cewek-cewek banget," ujarnya. Kemudian tersenyum. 


Aksi Steffi Alyssandrea saat menjadi panitia dan memandu finalis Koci Jatim 2022.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Keberadaan Steffi sebagai panitia, berfungsi sebagai sarana penyeimbang. Saat situasi kelas sedang kurang kondusif atau tak fokus, maka Steffi yang bergerak mendisiplinkan. Sedangkan jika suasana sudah terlalu tegang, panitia lain dapat mencairkannya kembali. Ballance.

Steffi tahu cara menempatkan diri. Lantas membentuk karakter disiplin untuk para finalis Koci. Di balik sosoknya yang disegani semua finalis, sebenarnya, Steffi memiliki kepribadian ceria dan ramah. Dia pun layaknya perempuan lain yang meluapkan ekspresinya ketika melihat suatu hal yang unik.

Seperti saat sesi photoshoot finalis Koci Jatim 2022 bersama Barongsai Ksatria pada 5 November, kepala barongsai terlihat bergerak-gerak. Seperti anjing yang mengibaskan air yang menempel di bulu-bulunya. Secara spontan, Steffi berteriak, "Eeh, luucuu!". 

Tapi itulah karakter asli Steffi yang ceria. Tak lama setelah ekspresi spontan itu, dia kembali lagi jadi panitia yang berwibawa, cool dan candraning mawa netra, atau seseorang yang memiliki keistimewaan pada tatapan mata. Tajam, seperti mata elang. (Guruh Dimas Nugraha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: