Berkah Tukang Reparasi Tas kala Musim Haji

Berkah Tukang Reparasi Tas kala Musim Haji

Sejumlah jamaah menunggu tas haji-nya direparasi saat masih di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sabtu, 27 Mei 2023.-Eko Setiawan-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Suasana ujung lorong gedung Asrama Haji Embarkasi Surabaya, bergeliat. Sejumlah pelaku UMKM, mewarnai momentum keberangkatan calon jamaah haji (CJH) Jawa Timur ke Tanah Suci tahun 1444 Hijriah/2023.

Tak lebih dari 10 pelaku UMKM menempati sepetak kecil area pasar sederhana asrama itu. Mereka datang dari berbagai daerah. Mendirikan lapaknya untuk bisa melayani dan melengkapi kebutuhan CJH.

Misalnya, jamaah yang lupa membawa peniti, pemotong kuku, kaca mata, ataupun produk aksesoris lainnya, bisa membeli di lapak UMKM tanpa harus jauh-jauh keluar dari asrama. Termasuk, bagi CJH yang membutuhkan bantuan perbaikan tas-nya agar lebih awet kala dipakai berhaji.

Rupanya, memang tak jarang CJH yang memanfaatkan kehadiran pelaku UMKM reparasi dan perbaikan tas itu. "Paling sering, jamaah ingin mereparasi tali tas-nya," kata Fuad, sambil dirinya melayani pelanggannya, Sabtu, 27 Mei 2023.

Keberangkatan CJH tahun ini, sedikit membawa angin segar untuk usahanya itu setelah dihantam badai pandemi. Sebab, dua tahun lalu, usahanya sepi, karena tak ada orang berhaji. "Alhamdulillah tahun ini meriah," ujar Fuad.

Saban hari, Fuad bersama tujuh temannya melayani jamaah yang melakukan reparasi tas di area pasar sederhana itu. Bahan dan alat reparasi sudah disiapkan sejak awal kedatangan para CJH, Selasa, 23 Mei 2023 lalu.

Selama empat hari berjalan, Fuad mengaku bersyukur. Ia dan teman-temannya tak pernah sepi orderan. Hampir setiap hari, melayani sekitar 100 jamaah yang ingin memanfaatkan jasanya itu: reparasi tas.

Rata-rata, kata Fuad, jamaah menghendaki tas haji-nya diganti dengan tali tas baru. "Yang ingin kantong tas-nya ditambah juga banyak. Untuk kantong tempat botol minum. Tapi yang sering ya mengganti tali tas," kata pria asal Kediri itu.

Setiap reparasi tas atau perbaikan tas haji, Fuad membanderolnya cukup Rp 25 ribu per tas. Tidak heran, jika pelanggannya banyak yang puas. Juga berkat ketelatenan dan pengalamannya mampu menarik banyak pelanggan. Menjadi berkah atas usahanya.

Berbagai bahan reparasi tas, bergantungan dan berjajar rapi di atas meja reparasi. Seperti, tali tas, kain kantong botol sudah jadi, sekrup paku keling, hingga ampleng atau tatakan sol sepatu.

Seorang jamaah dari rombongan kloter 10, asal Ponorogo, Lutfi Aminudin, tertarik mengganti tali tas haji-nya agar awet kala dibawa menunaikan haji-nya nanti.

Pun dengan cekatan Fuad di antara teman-temannya langsung bekerja. Menarik bahan tali tas yang menggantung di balik meja reparasinya. Tuk tuk tuk, suara pukulan lembut martil kecilnya membentur bahan tali yang ditempelkan samping tas, yang terpasang sekrup keling milik pelanggan itu.

"Alhamdulillah sudah jadi," kata Fuad usai mereparasi tas milik Lutfi selama sekitar 10 menit. Menurutnya, senang bisa membantu para jamaah dengan pengalaman serta buah usahanya itu.

"Nah, kalau sudah begini bakal lebih kuat ya," ujar Lutfi. Karena tali tas haji-nya itu sudah diganti baru: yang lebih tebal dari semula didapatkannya. "Yang awal tipis menjadi tebal," tandasnya. (*)

Sumber: