Kenali Penyakit Antraks yang Menyerang Warga Gunungkidul. Bakterinya Awet Sampai 40 Tahun

Kenali Penyakit Antraks yang Menyerang Warga Gunungkidul. Bakterinya Awet Sampai 40 Tahun

Luka di kulit yang disebabkan oleh penyakit antraks-Central of Disease Control and Prevention (CDC)-

Sementara itu, gejala antraks yang menyerang saluran pencernaan atau antraks gastrointestinal yaitu mual dan ingin muntah, sulit menelan, tenggorokan terasa sakit, penurunan nafsu makan, sakit perut, demam, sakit kepala, dan adanya benjolan pada bagian leher. Saat kondisi memburuk, pengidap bisa mengalami diare bahkan buang air besar berdarah. 

3. Antraks Pernapasan

Tanda dan gejala awal dari antraks yang menyerang saluran pernapasan mirip dengan penyakit flu biasa, seperti tubuh demam, nyeri saat menelan, nyeri pada otot, dan tubuh mudah mengalami kelelahan. Beberapa gejala lanjutannya yaitu sesak napas hingga mengalami syok. Antraks pernapasan juga bisa mengakibatkan peradangan pada selaput otak dan bagian saraf tulang belakang atau meningitis. 

BACA JUGA:Menteri Pertanian ke Surabaya: Antisipasi Virus Ternak Jelang Hari Raya Kurban

Pengobatan Antraks

Pengobatan penyakit antraks akan lebih efektif dan maksimal jika dilakukan sesegera mungkin. Dokter biasanya akan memberikan beberapa jenis antibiotik guna memaksimalkan efektivitas pengobatan antraks. Sementara itu, tingkat keberhasilan pengobatan biasanya bergantung pada usia, kondisi kesehatan pengidap, dan luas area tubuh yang mengalami infeksi. 

Pencegahan Antraks

Penyakit antraks bisa dicegah dengan menghindari sejumlah faktor munculnya penyakit antraks di antaranya:

1. Memastikan daging yang hendak dikonsumsi sudah dibersihkan dan dimasak hingga matang sepenuhnya.

2. Melakukan vaksin antraks, terlebih jika berada di kawasan risiko penularan masalah kesehatan ini.

3. Menghindari kontak langsung dengan hewan ternak yang terinfeksi penyakit antraks. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: www.halodoc.com