Melihat Lebih Dekat Lomba Potret Noni Belanda

Melihat Lebih Dekat Lomba Potret Noni Belanda

Salah satu peserta lomba foto Noni Belanda di rumah hantu Pasar Tunjungan.-Ahkyar-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Tragedi perang yang dialami pada masa kolonial menyisihkan sisi tragis tentang ketulusan cinta. Antara laki laki pribumi kepada noni Belanda yang saling mencintai sepunuh jiwa raga. Tapi cinta mereka terbantai oleh tentera Jepang yang sengaja membunuh mereka. 

Rumah hantu yang diadakan di Pasar Tunjungan lantai 2 ini digelar dengan membawa cerita tersebut. Tapi penyelenggara tidak hanya memamerkan sisi horror kisah tersebut tetapi juga mengelar lomba foto.

Lomba yang digelar DC_eventorganizer ini berjalan begitu semarak. Banyak peserta yang mendaftar untuk mengantre. Meskipun beberapa peserta mengaku bergidik membayangkan obyek yang akan difoto.

Keunikan perlombaan ini karena peraturan menjadi hal dasar yang harus ditaati. Peserta lomba dilarang memegang properti, model, serta memanfaatkan waktu 45 menit di dalam ruangan. 

BACA JUGA:Koruptor Kasus Gempolsari Masih Bebas

BACA JUGA:Delapan Orang Terjebak di Kereta Gantung

Tantangan yang diberikan membuat kebingungan para perserta. Kreativitas mereka harus diuji dalam perlombaan kali ini. Persiapan telah dikerahkan untuk memenangkan perlombaan. Banyak peserta yang membawa lighting, kamera tele, atau membawa tim. 

Menurut Angeline Nila sebagai Co founder, konsep lomba kali ini cukup unik karena bertema jaman kolonialisme di Surabaya. “Tujuan perlombaan ini menangkat konsep yg berbeda dalam dunia fotografi. Kami mengajak para fotografer untuk bereksperimen dengan mengambil foto yang bisa menggambarkan suasana mencekam, kengerian, dan horror,” kata Angelina Nila.

Keunikan ini juga menarik minat bagi Felix Nathaniel Naldo Pradhana, siswa SMA kelas XI. “Tantangan lomba ini cukup sulit karena tidak ada pencahayaan sama sekali. Jadi saya dituntut kreatif. Saya langsung pakai flash dan menggunakan mode manual saat memotret,” tutur Felix Nathaniel 

Felix Nathaniel juga membagikan starteginya untuk memenangkan perlombaan. “Saat angel yang kekurangan cahaya, jangan langsung memotret modelnya. Namun cahaya harus dipantulkan sehingga hasil fotonya akan stabil,” tutur Felix Nathaniel.

BACA JUGA:Kapolda Jatim Tanam Pohon Pulai

BACA JUGA:Polresta Malang Kota Bersama Komunitas Anak Bangsa Gelar Aksi Kemanusiaan

Telah diumumkan pemenang dari perlombaan ini pada 23 Agustus 2023 jam 17.00. Ada 2 nominasi pemenang pada lomba kali ini yang pertama kategori pencahayaan terbaik dimenangkan oleh nomer urut 011, 002,dan 010. Sedangkan kategori artistik dan keunikan dimenangkan oleh perserta nomer urut 011, 005, dan 009.  (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: