Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia

Ilustrasi indeks pembangunan manusia. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Islam memang memaknai kesejahteraan sebagai al-falah. Kesejahteraan holistik dan seimbang antara material-spiritual, individu-sosial, dan kesejahteraan di kehidupan dunia dan akhirat. Sejahtera dunia dapat diartikan sebagai segala yang memberikan kenikmatan hidup indrawi, baik fisik, intelektual, biologis, ataupun material. Sebaliknya, kesejahteraan akhirat di¬artikan sebagai kenikmatan yang akan diperoleh setelah kematian manusia.  

Meski belum lengkap, kita perlu mendorong agar IPM masyarakat terus meningkat. Banyak yang bisa dilakukan. Meningkatkan kemudahan akses pada layanan pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Pemerintah bisa meningkatkan pendidikan gratis tidak hanya pada belajar 9 tahun (SMP), tapi hingga 12 tahun (SMA). Ke depan, bahkan, hingga perguruan tinggi. 

Kemudahan akses kesehatan (jiwa dan keturunan) bisa dipenuhi dengan subsidi atau pembayaran oleh pemerintah untuk iuran BPJS pada warga miskin. Indikatornya adalah 100 persen penduduk terkover pada layanan BPJS. Selama ini memang sudah ada program subsidi iuran BPJS, tetapi justru terus dikurangi sehingga menjadi berat bagi warga miskin. 

Untuk akses pekerjaan, tantangan pemerintah adalah menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT). Mendorong investasi berbasis tenaga kerja terampil dengan insentif, misalnya. Perkembangan teknologi yang luar biasa cepat mengancam tenaga kerja manusia. Tanpa insentif, sulit mengharapkan pengusaha akan masuk pada industri berbasis tenaga kerja yang bakal menurunkan pengangguran. (*)

*) Dosen Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, wakil ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Timur

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: