The Other Side of Umrah (11-Habis): Ujian Pasca Menunaikan Ibadah Umrah

The Other Side of Umrah (11-Habis): Ujian Pasca Menunaikan Ibadah Umrah

Prof Bagong Suyanto dan Prof Rahma Sugihartati-Dok Pribadi-

Sebelum berangkat, ketika melakukan manasik, kami diberi tahu pihak travel agent agar membawa gunting sendiri. Jadi, kami sudah mempersiapkan sejak awal dan berjaga agar tidak menjadi korban perilaku sebagian orang yang mencoba memanfaatkan situasi. Kalaupun ada anggota rombongan kami yang meminjam gunting, itu dilakukan di antara sesama anggota sendiri.

Dalam tahalul, kami semua rombongan dari Universitas Airlangga memotong sedikit rambutnya. Para istri memotong sebagian rambut suaminya. Demikian pula para suami memotong sedikit rambut istrinya. 

Namun, menurut mutawif kami, jika jamaah laki-laki tidak hanya memotong sedikit rambut, tetapi mau potong gundul, pahalanya akan mendapatkan doa Rasulullah sebanyak tiga kali. Kalau hanya dipotong sebagian kecil rambut, pahalanya hanya didoakan Rasulullah satu kali. Itu berbeda jika jamaah laki-laki mau potong rambut hingga plontos.


BAGONG Suyanto menjalani tahalul dengan potoing plontos.-Dok Pribadi-

Saya dan Prof Trias Mahmudiono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga akhirnya memilih potong hingga plontos. Malam hari, setelah sempat beristirahat sebentar seusai melakukan ibadah umrah, kami diantar mutawif kami di bangunan di sebelah hotel kami untuk potong rambut hingga gundul. 

Menurut mutawif kami, ketika jamaah umrah mau memotong rambut hingga gundul, pahala ibadahnya akan dilipatgandakan, dosanya akan dikurangi, dan kehidupannya akan lebih baik di masa depan. Saya sendiri memilih potong rambut hingga plontos selain karena pahalanya lebih banyak, juga karena saya memang lebih menyukai berkepala plontos. Biar tidak gerah.  

Tip dari mutawif, ketika potong rambut, kami harus memastikan dahulu berapa ongkos potongnya. Menurut cerita, bisa saja jika kita belum sepakat soal ongkos potong rambut, ketika sudah selesai, bukan tidak mungkin kami diminta membayar hingga 50 riyal. Padahal, ongkos potong rambut hingga gundul hanya 10 riyal. 

Jadi, sebelum rambut kami dipotong, saya sudah menegaskan di awal kalau ongkosnya 10 riyal. Begitu mereka setuju, baru kemudian rambut kami dipangkas hingga gundul.

BACA JUGA:The Other Side of Umrah (6): Serasa Umrah di Indonesia

Istri saya tidak kaget dengan potongan rambu gundul saya karena sehari-hari memang sudah seperti itu. Namun, untuk Prof Trias Mahmudiono, ia tampil dengan wajah baru. Selama ini ia tidak pernah gundul. 

Jadi, ketika potongan rambutnya plontos, wajahnya jadi kelihatan lucu: seperti anak kecil. Istrinya pun tersenyum menyaksikan suaminya yang kini tampak jauh lebih muda.

BACA JUGA: The Other Side of Umrah (5): Didampingi Mutawif Muda yang Cerdas

Pasca-umrah

Menurut mutawif kami, setiap kita selesai melaksanakan ibadah umrah, kami akan lahir baru. Hati kita akan kembali bersih, dosa-dosa kita dihapus, dan yang ada di benak kita hanyalah kebaikan. 

Setiap jamaah yang telah usai menunaikan ibadah umrah atau berhaji niscaya akan dibukakan pintu rezeki. Tentu itu semua dengan catatan, selama melaksanakan ibadah umrah hati kita benar-benar bersih, ikhlas, dan pasrah kepada Allah SWT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: