Di Depan Makam Dr Soetomo, si Celurit Emas KH Zawawi Imron Serukan Persatuan dalam Ziarah Kemerdekaan
KH Zawawi Imron serukan persatuan dalam Ziarah Kebangsaan. KH D Zawawi Imron saat tampil dalam acara Ziarah Kebangsaan: Refleksi Indonesia Damai, di makam Dr Soetomo, Surabaya, pada 10 Februari 2024.-Julian Romadhon-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Solidaritas Seni untuk Indonesia Damai menggelar Ziarah Kebangsaan: Refleksi Indonesia Damai. Acara yang berlangsung di Gedung GNI Surabaya, pada 10 Februari 2024, itu merupakan bentuk solidaritas para seniman untuk menyuarakan Indonesia damai.
Terlebih, pada 14 Februari mendatang, akan berlangsung pemungutan suara Pilpres 2024. Suasana yang memanas, seliweran kabar hoaks, dan berbagai upaya memecah-belah selalu muncul jelang pemilu. Hal itu memicu keprihatinan budayawan, sekaligus penyair KH D Zawawi Imron.
BACA JUGA: Motivasi Sastra dari D. Zawawi Imron
KH Zawawi Imron serukan persatuan dalam Ziarah Kebangsaan. KH D Zawawi Imron (tengah) bersama para seniman dan budayawan, menyanyikan lagu Bagimu Negeri dan Syukur.-Julian Romadhon-
Ia menyebut bahwa yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah persatuan. "Saya hanya ingin masyarakat bersatu di tengah segala perbedaan. Tebarkan cinta dan kasih sayang. Mbok ya ingat, kita semua itu bernaung di bawah merah putih," ujarnya.
Menanggapi kegelisahan itu, Heri Lentho, para seniman, dan budayawan Jawa Timur, menginisiasi gerakan Solidaritas Seni untuk Indonesia Damai (SSID). Tercetuslah event Ziarah Kebangsaan: Refleksi Indonesia Merdeka tersebut.
Kegiatan itu dilaksanakan di dua tempat dengan dua waktu berbeda. Pertama, di Gedung GNI, pukul 3 sore. Kedua, di Pendapa Jayengrana, kompleks Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya. Di situ para seniman melakukan ziarah ke makam Dr Soetomo. Ketokohan Dr Soetomo dianggap penting dalam perjalanan kemerdekaan, dan persatuan bangsa.
"Maka, temanya Ziarah Kebangsaan: Refleksi Indonesia Damai. Berziarah ke makam Dr Soetomo untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan beliau," ujar Heri. Sedangkan tahap kedua, berlangsung di Pendapa Jayengrana, kompleks Taman Budaya Jawa Timur.
BACA JUGA:Sanggar Lidi Surabaya dan Orasi Budaya Zawawi Imron (2); Angkat Kisah Mahmoud Syaltout dan Gayatri
Dalam acara pertama, KH Zawawi bersama para seniman dan budayawan menuju pusara Dr Soetomo. Kegiatan itu diawali dengan pertunjukan reyog Ponorogo, gabungan dari berbagai komunitas reyog di Surabaya.
Tampil pula para pelukis yang tergabung dalam Komunitas Lukis Cat Air (Kolcai) Surabaya. Mereka melukis on the spot. Budi Bi, salah seorang di antara pelukis tersebut, mengguratkan wajah figur Dr Soetomo di kertas putih.
KH Zawawi Imron serukan persatuan dalam Ziarah Kebangsaan. H Agus Kuprit menabur bunga sambil menyenandungkan jula-juli tentang persatuan.-Julian Romadhon-
"Dr Soetomo ini bapak bangsa. Beliau adalah tokoh pergerakan. Tokoh kebangkitan nasional. Nilai-nilai perjuangannya harus tertanam dalam diri setiap manusia Indonesia," ungkapnya, kemudian mengguratkan warna merah di latar belakang figur yang dilukisnya itu.
BACA JUGA:Meimura, Heri Lentho, dan Christian Pambuko Berkarya untuk Masyarakat, Lingkungan, dan Tradisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: