Tayang Besok! House of the Dragon Season 2 Langsung Sajikan Perang Besar Black vs Green, Ini Sinopsisnya

"Seven Kingdoms akan terpecah belah menjadi debu, kalau mereka tidak mengingat sumpah yang diucapkan di depan mendiang Raja Viserys," kata Jacaerys.

Sinopsis House of the Dragon Season 2, langsung sajikan perang besar Black vs Green. Foto: Alicent Hightower makin berkuasa di musim ini.-HBO-

Daemon juga tampak terang-terangan berbicara pada perwakilan kubu Hijau. "Batalkan penobatan (Aegon II) sebagai raja, dan bersumpah setia kepada Ratu Rhaneyra. Kalau tidak, keluargamu bakal terbakar habis," ancamnya.

Sementara itu, trailer kubu Hijau diawali dengan sambatan Alicent. "Beberapa pekan lalu, suamiku sang Raja masih hidup dan kerajaan begitu damai," kata Alicent.

BACA JUGA:Pemeran Viserys Targaryen Pun Anggap Caesar Tanpa Anestesi di House of the Dragon Memualkan

BACA JUGA:First Impression: House of the Dragon, Reuni yang Mengharukan

"Menjelang kematiannya, ia tahu bahwa negeri ini tidak akan akan pernah menerima seorang ratu. Pendukung Rhaenyra akan percaya apa yang ingin mereka percayai. Tapi Viserys ingin Aegon yang menggantikannya," tuturnya.

Kemudian ada adegan Otto Hightower menghasut sang cucu. Ia bilang bahwa jalan menuju perdamaian pasti berat dan penuh tantangan. Ia bahkan harus menempuh jalan kekerasan untuk mencapai situasi damai.

"Bagus. Ayo berangkat perang!" Aegon berkata riang.

SINOPSIS House of the Dragon season 2 langsung sajikan perang besar Black vs Green. Foto: Akan semakin banyak naga di musim ini. -HBO-

Setelah itu, adegan-adegan pertempuran pasukan, adu pedang antara para tokoh utama, adu strategi antara dua ratu, dan adu mekanik para naga yang seolah berdansa di udara benar-benar menjanjikan tensi tinggi dalam House of the Dragon Season 2.

BACA JUGA:Spin-Off Game of Thrones: Awal Runtuhnya Dinasti Targaryen

"Ini bukan kisah tentang kebaikan dan kejahatan, topi hitam dan topi putih," kata showrunner Ryan Condal kepada Entertainment Weekly. "Ini adalah kisah keluarga yang berselisih soal siapa yang berhak memakai mahkota setelah Viserys meninggal," lanjutnya.

"Beberapa orang berpikir yang berhak adalah Rhaenyra, beberapa orang berpikir itu Aegon. Dan kemudian ada orang lain yang berpikir, 'Mengapa harus salah satu dari mereka berdua? Mungkin harusnya orang lain'," paparnya.

"Hal yang menyenangkan dari tragedi Yunani ini adalah mencermati. Bagaimana setiap individu bereaksi ketika ada kekosongan kekuasaan di situasi seperti itu," lanjutnya.

Sumber: entertainment weekly