Eskalasi Konflik di Timur Tengah Pasca Tewasnya Ismail Haniyeh
ILUSTRASI eskalasi konflik di Timur Tengah pasca tewasnya pemimpin tertinggi Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Ismail Haniyeh tewas di Teheran, ibu kota Iran.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Jalur Gaza sendiri resmi kembali ke wilayah Palestina pada 2005 dan kelompok politik Hamas memegang kendali pemerintahan sejak saat itu. Namun, karena sikap perjuangan Hamas yang lebih keras terhadap Israel, negara Zionis marah dan memblokade total wilayah Jalur Gaza sejak 2006.
BACA JUGA: Konflik di Timur Tengah Memanas, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Dipredksi Tetap di Atas 4 Persen
BACA JUGA: Terdampak Timur Tengah, Nilai Tukar Rupiah Mendekati Era Krismon
Meski mengalami isolasi dan blokade total dari Israel dan beberapa negara sekutunya seperti Amerika Serikat, kehidupan rakyat Palestina di Jalur Gaza relatif normal. Kondisi sosial ekonomi politik Gaza berubah total setelah tentara Hamas melakukan serangan darat ke wilayah Israel dan menyandera puluhan tentara dan warga sipil mereka pada 7 Oktober 2023.
Serangan 7 Oktober itulah yang menjadi dalih Israel membumihanguskan Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 30 ribu rakyat Palestina yang sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, yang tidak berdosa.
Kota Gaza kini luluh lantak. Perundingan damai, upaya mencapai gencatan senjata, dan negosiasi pertukaran sandera (tahanan) antara kedua pihak terus diupayakan hingga tersiar kabar mengejutkan tewasnya Pemimpin Tertinggi Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh akibat serangan rudal Israel.
BACA JUGA: Krisis Timur Tengah, Harga BBM dan Gas Ditahan Sampai Juni, Setelah Itu...
BACA JUGA: Mereaksi Ketegangan Timur Tengah, Rupiah Melemah
IRAN SIAP MEMBALAS
Bukan hanya pemerintah Palestina yang marah dengan kematian Ismail Haniyeh. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh. Khamenei menegaskan bahwa Israel akan mendapatkan pembalasan yang keras dan setimpal atas peristiwa tersebut.
”Para pelaku kriminal dan teroris Zionis telah membunuh tamu kita di dalam rumah kita dan membuat kita sangat marah. Kami pun menyiapkan tindakan balasan yang keras atas tragedi ini,” tegas Khamenei seperti dikutip Al Jazeera.
Kata Khamenei, sudah menjadi tugas mereka untuk membalas darah Ismail Haniyeh yang jatuh di tanah Republik Islam Iran. Pemerintah Iran juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh rakyat dan pemerintah Palestina atas kematian Haniyeh dan menetapkan sebagai hari berkabung nasional selama tiga hari. Rencananya, jenazah Ismail Haniyeh dimakamkan di Doha, Qatar.
BACA JUGA: Palestina Kecam IOC: Tuding Ada Standar Ganda di Olimpiade Paris 2024!
BACA JUGA: Putusan ICJ Keluar, Kemlu RI Beber Strategi Dukung Kemerdekaan Palestina
Selain Iran, sejumlah analis memperkirakan serangan balasan yang keras kepada Israel juga akan datang dari Hizbullah. Sayap militer Lebanon diperkirakan juga akan menyiapkan serangan balasan besar-besaran ke wilayah Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: