Cak Maudah Riski Wicaksono, Juara 1 Cak dan Ning Surabaya 2024 Dorong Peran Kreatif Anak Muda

Cak Maudah Riski Wicaksono, Juara 1 Cak dan Ning Surabaya 2024 Dorong Peran Kreatif Anak Muda

Cak Maudah Riski Wicaksono, Juara 1 Cak Ning Surabaya 2024 yang Menginspirasi--Cak Ning Surabaya 2024

Dalam ajang Cak Ning Surabaya 2024, Cak Maudah memiliki visi untuk berkolabirasi dengan arek-arek Suroboyo untuk mengangkat potensi pariwisata kota Surabaya, khususnya melalui revitalisasi Kota Lama.  Ia menyoroti empat zona akulturasi budaya di kawasan itu: Eropa, Pecinan, Melayu, dan Arab.

“Tentunya sebagai Cak Surabaya, program saya akan saling berkolaborasi serta berkorelasi dengan sektor pariwisata serta program Pemkot Surabaya,” ujarnya. Untuk detail program, Cak Maudah meminta masyarakat untuk menunggu peluncuran resminya.

BACA JUGA:Grand Final Cak dan Ning Surabaya 2024, Cak Maudah dan Ning Joana Jadi Juara

BACA JUGA: Juara Cak dan Ning Surabaya 2024 Sampaikan Gagasan Inovatif dalam Grand Final


Cak Maudah dan pasangannya, Ning Joana, sebagai juara satu dalam Cak dan Ning Surabaya 2024-Moch Sahirol Layeli - Harian Disway-

Meski telah menjadi Juara 1 Cak Surabaya 2024, Maudah menekankan bahwa kemenangannya merupakan bonus. Bukan tujuan utama. Bagi Maudah, semua finalis adalah juara. Karena mereka berhasil memberikan inovasi dan kontribusi yang akan diwujudkan dalam paguyuban Cak & Ning Surabaya.

Setelah dinobatkan sebagai Cak Surabaya 2024, ke depan Maudah berencana untuk bekerja sama dengan dulur-dulur paguyuban Cak & Ning dalam mengembangkan berbagai proyek. Saat ini, proyek-proyek tersebut masih dalam tahap perencanaan. Maudah berharap dapat menggali ide-ide kreatif bersama 15 finalis lainnya.

Selama mengikuti ajang Cak & Ning Surabaya 2024, Maudah merasakan hubungan seduluran atau persaudaraan yang erat dengan para peserta lain. Meskipun bahasa Surabaya terkenal lugas dan tegas, hal tersebut justru merupakan bonding yang membuat hubungan mereka semakin baik.

Cak Maudah juga menjelaskan bahwa tantangan terbesar mengikuti ajang itu sebenarnya datang dari diri sendiri. “Kita harus bisa sabar, ikhlas, nerimo (Menerima atau legawa, Red), dan siap mengosongkan gelas untuk siap belajar bersama-sama,” ujarnya.

BACA JUGA:Optimistis Pariwisata Surabaya Bangkit

BACA JUGA:Gelar Festival Indonesia-Korea, KBS TV Jalin Kerja Sama dengan Harian Disway

Baginya, momen paling berkesan selama kompetisi adalah saling bertemu peserta lain yang mempunyai beragam latar belakang. Hal tersebut memberikan banyak warna dalam kompetisi.

Dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sangat berarti bagi Cak Maudah. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena dilahirkan di lingkungan yang selalu mendukungnya sejak kecil.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang telah mendukung saya. Dukungan itu menjadikan saya untuk menjadi sosok yang wani bergerak wani berdampak atau berani bergerak, berani berdampak,” ujar Maudah.

Maudah menyampaikan pesan kepada generasi muda, "Dengan bonus demografi yang akan membuat jumlah anak muda mencapai 70 persen pada 2024-2030, tentu akan mendorong anak muda untuk lebih kreatif, visioner, dan mengutamakan inovasi daripadai sensasi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: