Tergiur Kerja di KPK, Pemuda Pamekasan Jadi Korban Penipuan
Moh Jamil saat menunjukkan surat laporannya yang dikirim ke Pelabuhan Tanjung Perak dan cetakan hasil dia mencari biodata si penipu, Senin 9 Desember -Dok.pribadi-Dok.pribadi
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Tergiur ajakan bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh anggota KPK gadungan, Moh.Jamil, menjadi korban. Pemuda berusia 27 tahun asal Pamekasan ini menjadi korban penipuan yang mengalami kerugian senilai Rp 18,4 juta
Kejadian tersebut, bermula ketika Moh Jamil yang juga resepsionis di sebuah penginapan di Bulak Banteng, Surabaya, akrab dengan salah satu pelanggannya. Pelanggan itu bernama Juli Arianto dan mengaku sebagai penyidik KPK. Perkenalan itu terjadi pada Mei 2024 lalu.
"Dia menginap satu bulan dan sering mengajak saya mengobrol. Kita jadi akrbab. Lalu dia menawarkan saya pekerjaan menjadi penyidik lapangan di KPK dan saya tertarik," ujarnya saat dikonfirmasi Senin, 9 Desember 2024.
BACA JUGA:MK Tetapkan KPK Berwenang Usut Kasus Korupsi yang Libatkan TNI
BACA JUGA:KPK Periksa Mantan Anggota DPR Teguh Juwarno Terkait Kasus Korupsi E-KTP
Setelah itu, Juli menyuruh Jamil membuat surat lamaran kerja yang langsung dititipkan kepadanya. Sebab, ia mengaku akan segera ke Jakarta bertemu pimpinannya.
Sepekan berlalu, Juli menghubungi Jamil dan mengatakan jika ia lolos tes administrasi serta diminta berangkat ke Gedung Merah Putih, kantor KPK di Jakarta Selatan untuk menjalani tes tulis dan psikotes.
"Tapi sebelum itu saya sudah transfer uang Rp 15 juta ke Juli dan tidak curiga sama sekali karena ia berani menunjukkan identitas diri KTP dan KK saat menyewa kamar. Juga kerap menunjukkan video-videonya ketika bertugas menjadi penyidik," jelasnya.
Wajah Julia Arianto tersangka penipuan tawaran kerja kepada Moh Jamil yang berusaha dicari Jamil-Dok.pribadi-Dok.pribadi
Berangkatlah Jamil ke Jakarta menggunakan kereta api. Namun setibanya di Gedung Merah Putih, ia mendapati bahwa nomor telepon Juli tidak dapat dihubungi. Tapi, ia menerima panggilan dari nomor baru yang mengaku bernama Imran, rekan kerja Juli di KPK.
BACA JUGA:KCIC Minta Masyarakat Waspadai Penipuan Berkedok Investasi Kereta Cepat
BACA JUGA:Awas! Pahami Jenis Penipuan Online dan Cara Menghindarinya
Ketika itu, Imran meminta Jamil untuk menunggu di lobi gedung. Jamil pun menurut, ia menunggu dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Tetapi Imran tak kunjung datang. Setelah larut malam, Imran baru memberitahu kalau tiba-tiba ada urusan mendadak.
"Ia mengaku sedang ada gelar perkara dadakan dan menunda pelaksanaan tes esok harinya. Saya lalu mencari hotel untuk menginap," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: