Atas Kemanusiaan, PD Muhammadiyah Surabaya Dampingi Warga Tolak Proyek SWL

Atas Kemanusiaan, PD Muhammadiyah Surabaya Dampingi Warga Tolak Proyek SWL

Ramadani Jaka Samudra (kiri) berfoto bersama Kyai Cepu, Ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah (blangkon hitam) terkait dampak reklamasi terhadap kebudayaan masyarakat pesisir kepada warga terdampak, pada 20 oktober 2024 di SD Muhammadiyah 9 Surabaya.-Dok.pribadi-Dok.pribadi


Berfoto bersama usai kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa pembuatan pupuk organik dari cangkang kerang, pada 17 November 2024-Dok.pribadi-Dok.pribadi

BACA JUGA:Reklamasi Surabaya: PT Granting Jaya Siap Buka Hasil Studi Surabaya Waterfront Land

BACA JUGA:Kampanye Tolak Reklamasi SWL Bersama Lamri dan Abdinesia

Meski ditolak warga, namun Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) yang bertindak sebagai pihak penghubung antara pengembang dan masyarakat itu, terus berusaha menarik simpati warga.

Seperti menggelar lokakarya bagi warga maupun Fokus Grup Diskusi (FGD). Namun mirisnya, setiap warga yang mengikuti kegiatan tersebut akan diminta tanda tangan kerjasama atau MoU sebagai tanda setuju adanya proyek SWL. 

"Sebenarnya hari ini ada lokakarya dari HAPPI, tetapi banyak warga yang tidak ikut," tandasnya. 

Sampai hari ini, Rama bersama teman-temannya, baik dari Muhammadiyah maupun front-front masyarakat lain masih terus berupaya mendampingi warga dalam melawan proyek perusak ekosistem alam tersebut. 

"Kami juga berusaha untuk mengomunikasikan permasalahan ini ke pemerintah pusat, agar mendapat atensi," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: