DLH Jawa Barat Belajar Keberlanjutan Lingkungan di Kampung Oase Songo Surabaya
Delegasi DLH Jawa Barat mengunjungi Kampung Oase Songo untuk mempelajari program lingkungan berkelanjutan.-Aflakhul Muzakka-Mahasiswa MSIB untuk HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pada Rabu, 18 Desember 2024, sebanyak 26 delegasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat datang langsung untuk belajar rahasia di balik kesuksesan Kampung Oase Songo Surabaya dalam menjaga Lingkungan secara berkelanjutan. Mereka belajar tentang pengelolaan Lingkungan yang konsisten dan inovatif.
Kegiatan itu didukung penuh oleh berbagai pemangku kepentingan. Termasuk PERBANUSA DPD I Jawa Timur, DPP IFTA Jelajah Indonesia, Kampoeng Oase Suroboyo Group, dan HPAI DPW Kota Surabaya.
Selain itu, kegiatan tersebut juga melibatkan mahasiswa dari MSIB Marketing & Promotion Eduwisata KaSurBoyo Batch 7. Mereka terdiri dari berbagai universitas.
Plt. Kepala DLH Jawa Barat Nita Nilawati Walla menjelaskan bahwa kunjungan itu bertujuan untuk mempelajari keberhasilan Kampung Oase Songo dalam melakukan perubahan perilaku masyarakat terhadap lingkungan.
“Ini bukan kunjungan pertama kami ke Surabaya. Kami ingin belajar dari konsistensi Surabaya dalam mengelola lingkungan. Apa yang mereka capai menjadi inspirasi bagi kami untuk terus berkembang di Jawa Barat,” ujarnya.
BACA JUGA:Kunjungan SDN Simo 5 untuk Edukasi Urban Farming dan Pengelolaan Lingkungan di Desa Oase Songo
BACA JUGA:Kendaraan Listrik Modular Inovasi Tel-U Surabaya, Dukung UMKM Kampoeng Oase Songo
Kegiatan itu juga menjadi momen berbagi pengalaman antara dua wilayah. “Surabaya telah menunjukkan bagaimana perubahan lingkungan dapat dimulai dari perubahan perilaku. Kami ingin mengadopsi metode ATM atau Amati, Tiru, Modifikasi dan menyesuaikannya dengan kearifan lokal di Jawa Barat,” tambahnya.
Ibu Yaning Mustika Ningrum menjelaskan inisiatif pemilahan sampah yang konsisten diterapkan di Kampung Oase Songo.-Aflakhul Muzakka-Mahasiswa MSIB untuk HARIAN DISWAY
Ketua Kampung Oase Songo Yaning Mustika Ningrum menyampaikan rasa syukur atas kunjungan itu. “Keistiqamahan kami dalam menjalankan program lingkungan ternyata membawa dampak besar. Banyak tamu datang untuk belajar dan mengadopsi apa yang kami lakukan. Ini membuktikan bahwa langkah kecil bisa menghasilkan perubahan besar,” ungkapnya.
Dalam kunjungan itu, konsep ekonomi sirkular menjadi salah satu fokus utama. “Pengelolaan sampah tidak hanya berhenti pada penjualan material daur ulang. sampah organik dapat diolah menjadi maggot untuk pakan ternak atau kompos untuk pertanian, yang pada akhirnya menciptakan ketahanan pangan,” jelas Nita.
Pembina Kampung Oase Songo Adi Candra menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. “Kehadiran teman-teman dari Jawa Barat ini menunjukkan kemitraan lintas wilayah yang kuat. Kami percaya bahwa program lingkungan tidak bisa berjalan sendiri. Butuh dukungan dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama,” katanya.
BACA JUGA:Budikdamber Dukungan UWKS dan Masyarakat Ini Hantar Kampoeng Oase Songo Panen Lele
BACA JUGA:Kampung Oase Songo Sambut Kunjungan dari Singapura, Belajar Urban Farming dan Zero Waste
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: liputan