Shadow Economy, Menyelamatkan Pengangguran atau Berisiko Besar
ILUSTRASI Shadow Economy, Menyelamatkan Pengangguran atau Berisiko Besar.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
SHADOW ECONOMY atau ekonomi bayangan adalah ekonomi bawah tanah yang tidak terdeteksi oleh pemerintah sehingga mendistorsi kinerja pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) negara.
Beberapa istilah dalam shadow economy: underground, non-observed, hidden, informal economy.
Beberapa contoh shadow economy adalah perdagangan informal, yaitu aktivitas jual beli yang dilakukan tidak melalui izin usaha atau tanpa melaporkan pajak.
Pekerjaan tanpa kontrak formal ialah pekerja yang tidak terdaftar secara resmi di perusahaan sehingga penghasilan tidak bisa dilaporkan.
BACA JUGA:The Gig Economy, Penyelamat Pengangguran
Kegiatan under-reporting bisa berupa beberapa usaha kecil dan menengah yang hanya melaporkan sebagian dari pendapatan untuk menghindari pembayaran pajak penuh.
Sektor jasa yang tidak tercatat seperti layanan rumah tangga dan personal tidak diresmikan atau tidak diawasi dalam perekonomian formal.
Juga, kegiatan ilegal seperti penyelundupan, transaksi obat terlarang, hingga jual beli barang curian. Transaksi masuk barang dari luar daerah pabean tanpa melalui pemeriksaan bea cukai juga tergolong praktik shadow economy.
BACA JUGA:Vokasi dan Pengangguran di Jawa Timur
Aktivitas shadow economy meningkat karena didorong perubahan struktur perekonomian yang mengarah digitalisasi dan peluang sektor informal.
Pertumbuhan shadow economy di beberapa negara berkembang dapat mencapai 20–30 persen dari (PDB). Keberadaan aktivitas shadow economy dapat dikatakan sebagai penyelamat penggangguran. Tapi, di sisi lain berisiko besar.
PENYELAMAT PENGANGGURAN
Persoalan pengangguran menjadi isu penting dalam suatu negara. Indonesia sebagai negara berkembang juga menghadapi persoalan pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Agustus 2024 ada 7,47 juta orang menganggur.
BACA JUGA:Cintanya Ditolak, Pengangguran di Surabaya Rampok dan Cabuli Pemilik Toko Kelontongan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: